TEMPO.CO, Jakarta - Presiden terpilih Prabowo Subianto menilai modal utama untuk memindahkan dan membangun ibu kota negara dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur kudu dari sumber daya nan ada di dalam negeri.
Pernyataan Prabowo ini sedikit berbeda dengan strategi Presiden Jokowi, nan aktif menawarkan pembangunan IKN ke penanammodal asing di tengah kunjungannya ke luar negeri seperti Singapura, Cina, Brunei dan Vietnam.
Di hadapan investor, master ekonomi, dan perwakilan negara asing nan menghadiri Qatar Economic Forum, Prabowo juga optimistis jika sumber daya dalam negeri itu dimanfaatkan secara optimal untuk membangun IKN, nantinya penanammodal asing bakal menanamkan modalnya untuk proyek tersebut.
“Kami sangat percaya diri dan percaya (pembangunan) ibu kota ini proyek nan politis, dan dorongan utamanya kudu dari sumber daya dalam negeri, dan nantinya investasi asing bakal datang,” kata Prabowo saat merespons pertanyaan wartawan senior Haslinda Amin pada aktivitas Qatar Economic Forum di Doha, Qatar, Rabu, 15 Mei 2024, seperti dikutip Antara.
Pemerintah Indonesia pada masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo dalam proses membangun Ibu Kota Nusantara sebagai pengganti Jakarta. Proyek itu pun bakal dilanjutkan oleh Prabowo, nan juga menyampaikan secara terbuka support dan komitmennya untuk memindahkan ibu kota negara dari Jakarta ke IKN.
Di Qatar Economic Forum, Prabowo menjelaskan Jakarta bukan ibu kota nan ideal untuk Indonesia, lantaran terlampau padat penduduk, dan daya dukung alamnya nan tak lagi memadai. Prabowo juga menyoroti masalah naiknya tinggi permukaan air laut nan berakibat pada utara Jakarta.
“Tinggi permukaan air laut naik 5–10 centimeter tiap tahunnya. Jadi, kami kudu membikin tanggul raksasa, dan itu juga program nan saya buat. Namun, memindahkan ibu kota ini juga salah satu langkah membawa sumber-sumber pertumbuhan ekonomi ke luar Jakarta, ke luar Jawa, dan dalam beberapa tahun ke depan sebelum tanggul raksasa ini berdiri sekitar 10–15 tahun ke depan, ibu kota kami telah ada di letak nan kondusif dari ancaman tersebut,” kata Prabowo.
Dalam sesi nan sama, Prabowo juga menjelaskan strategi Pemerintah untuk membiayai pembangunan IKN. Dia meluruskan biaya pembangunan IKN diperkirakan mencapai 35 miliar dolar AS — sekitar Rp501 triliun, tetapi itu untuk 25–30 tahun. Artinya, menurut Prabowo, beban biaya per tahun sekitar satu miliar dolar AS.
“Perekonomian Indonesia, anggaran kami dapat bayar itu,” kata Prabowo.
Sejak ditetapkan sebagai presiden terpilih, Prabowo melawat ke beberapa negara untuk berjumpa dengan kepala negara dan kepala pemerintahan negara-negara mitra Indonesia. Beberapa negara nan dikunjungi Prabowo, antara lain China, Jepang, Malaysia, Uni Emirat Arab, dan Qatar.
Di Qatar, Prabowo tiba sejak Selasa (14/5), dan sehari setelahnya dia memenuhi undangan sebagai pembicara unik sebagai presiden terpilih pada aktivitas Qatar Economic Forum.
Strategi Presiden Jokowi
Iklan
Presiden Joko Widodo aktif menawarkan investasi asing masuk dalam pembangunan IKN, seperti nan dilakukannya dalam pertemuan dengan Presiden Cina Xi Jinping. Ia mengundang investasi dari Cina untuk turut berperan-serta membangun Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.
"Berbagai sektor investasi nan berpotensi di antaranya daya hijau, fiberglass, kesehatan, dan petrokimia. Presiden mengundang investasi RRT dalam pembangunan IKN," kata Retno dalam keterangan pers nan dipantau daring mengenai dengan pertemuan bilateral Presiden Jokowi dan Presiden Tiongkok Xi Jinping di Chengdu, Tiongkok, Kamis, 27 Juli 2023.
Tawaran serupa dilakukan Jokowi kepada pengusaha Vietnam. Ia menyampaikan ini saat menghadiri perbincangan upaya berbareng pengusaha/investor Vietnam pada Sabtu, 13 Januari 2024 di Hotel Melia Hanoi, Vietnam. Pada pertemuan tersebut turut datang pula Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh.
Di depan pengusaha Singapura, Presiden Jokowi mengatakan investasi di IKN merupakan kesempatan emas bagi para penanammodal untuk menjadi bagian dalam pembangunan kota dengan konsep kota pandai masa depan berbasis alam.
Presiden menyampaikan perihal ini di depan 800 peserta Konferensi Ecosperity 2023 nan datang in person dan lebih dari 700 peserta nan datang secara virtual di Marina Bay Sands Expo & Convention Centre Singapura pada 7 Juni 2023, menurut laman Kemenlu RI.
Jokowi sebelumnya menyatakan pembangunan IKN sebesar 20 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk membangun Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) di Otorita Ibu Kota Nusantara. Kawasan inti tersebut antara lain gedung kementerian dan Istana.
Sedangkan untuk gedung dan prasarana lainnya, pemerintah bakal mencari sumber pendanaan lain untuk membangun IKN. "Sehingga 80 persen KPBU (Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha), PPP (Public Private Partnership), maupun investasi langsung dari investor," ujar Jokowi di Gondangdia, Jakarta Pusat, Selasa, 22 Februari 2022.
Jokowi juga mengatakan bahwa banyak penanammodal nan antre untuk membangun IKN. Kepala negara menyatakan perkembangan pembangunan melangkah dengan baik ditandai semakin banyaknya investasi nan masuk.
"Sebetulnya memang nan antre banyak tapi perlu juga diverifikasi, perlu disaring sesuai dengan kebutuhan nan ada di Ibu Kota Nusantara," kata Jokowi di Sumbu Kebangsaan, Kawasan IKN, Provinsi Kalimantan Timur pada Rabu, 17 Januari 2024, dikutip dari keterangan tertulis Sekretariat Presiden.
ANTARA | TIM TEMPO
Pilihan Editor Jokowi Akan 'Cawe-cawe' Beresi Bea Cukai, Ini Deretan Masalah nan Disorot Masyarakat