Pria di Pasuruan Protes Testisnya Diangkat Rumah Sakit

Sedang Trending 4 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Surabaya, CNN Indonesia --

Seorang laki-laki di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Subandi (55) mengaku kehilangan kedua organ testis usai menjalani operasi prostat di RSUD Bangil. Ia menyatakan tindakan master itu dilakukan tanpa persetujuannya.

Subandi mengatakan, dia dioperasi oleh master dari RSUD Bangil tanpa ada keterangan persetujuan pengangkatan testis. Hal ini pun berakibat pada keselarasan rumah tangganya.

"Saya mengadukan bahwa testis saya diambil tanpa pengetahuan saya, apalagi tanda tangan persetujuan dari family pun tidak ada, disitu saya mau menuntut kerugian," kata Subandi, Rabu (15/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Subandi, diangkatnya organ testis itu membuatnya tak bisa ereksi. Karena itu, dia tak bisa memberikan nafkah jiwa untuk istrinya. Apalagi dia baru tiga bulan menikah.

"Dan bukan satu bulan dua bulan, selama hidup saya [ke depan] tidak ada bergairah, istri saya nagih terus, saya pengantin baru [menikah] di Banten, 'kok bisa seperti ini ayah', saya menutupi," ujar dia.

Kini, dia pun meminta agar master RSUD Bangil bertanggung jawab atas pengangkatan testisnya. Yakni dengan memberikan tukar rugi alias pengobatan medis kepadanya.

"Saya datang ke sini [RSUD Bangil] berapa kali, tapi tanggapan tidak ada tanggung jawab ke saya. Seharusnya bapak di sini dokter-dokter tanggung jawab memberi kerugian ke saya," kata dia.

RSUD Bangil melalui pihak Humas M Hayat membenarkan Subandi memang pernah menjalani operasi di tempatnya. Namun menurut dia tindakan itu sudah sesuai prosedur.

"Semua tindakan nan dilakukan memang sesuai prosedural, dan nan diberitakan bahwa tidak ada persetujuan, kita punya rekam medisnya, rupanya ada persetujuan beliau untuk melakukan tindakan," kata Hayat.

"Secara logika, tidak ada tindakan medis nan tidak melalui persetujuan dari pasien. [Persetujuan itu] dari anak nan bersangkutan, nan saya lihat seperti itu," tambahnya.

Hayat mengatakan, Subandi setidaknya sudah tiga kali menjalani operasi prostat di RSUD Bangil. Namun penyakitnya itu selalu kambuh. Akhirnya, tim master pun mengambil tindakan terakhir ialah dengan mengangkat kedua testis pasien.

"Tiga kali dilakukan operasi itu selalu kambuh, akhirnya rupanya ada penyakit lain nan mengharuskan, mungkin secara ininya kanker. nan ini jika tidak diambil bakal menjalar ke organ vital lainnya," ucapnya.

Setelah operasi terakhir yang dilakukan delapan bulan lalu, pasien pun dinyatakan sembuh dan tak mengalami keluhan kembali. Namun masalah terjadi saat Subandi memutuskan menikah lagi tiga bulan lalu.

"Artinya kata dokter, penanganan kita nan terakhir berhasil, hanya persoalan timbul saat beliau menikah lagi, nah itunya tidak bisa bangun, dan master menyampaikan bahwa itu persoalan lain," tuturnya.

Sebab, kata Hayat, ada banyak kasus pengangkatan testis lain, yang tak menghilangkan kegunaan ereksi. Dokter pun menyarankan agar Subandi melakukan pengobatan medis kembali untuk mengatasi keluhan barunya ini.

"Akhirnya beliau pun bermufakat bakal menempuh pengobatan lagi mengenai dengan persoalan sekarang," pungkasnya. 

(frd/gil)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional