Profil Maman Abdurrahman, Calon Kuat Menteri UMKM Kabinet Prabowo

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Golkar, Maman Abdurrahman menjadi calon kuat untuk mengisi posisi Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Bahkan, Maman telah menemui Menteri Koperasi dan Usaha, Kecil, Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mengenai transisi pemerintahan.

Ditemui di instansi Menkop UKM, Maman tidak banyak memberikan keterangan mengenai hal-hal nan dibahasnya dalam pertemuan itu. "Begini, saya pikir teman-teman wartawan tunggu aja dulu kurang lebih dua-tiga hari ke depan, baru kelak kita ini, ok," ucap Maman pada Jumat, 18 Oktober 2024, seperti dikutip dari Antara.

Menurutnya, ada angan besar dari presiden terpilih Prabowo Subianto mengenai optimasi peningkatan taraf hidup masyarakat, khususnya di sektor UMKM. Menurutnya, rencanan pemisahan Kementerian Koperasi dan UMKM dilakukan agar masing-masing lembaga bisa konsentrasi mengurusi bidangnya tersendiri. Koperasi bisa konsentrasi mengurusi koperasi, dan sektor UMKM bisa konsentrasi kepada sektor UMKM nan menaungi sekitar 60 jutaan UMKM di seluruh Indonesia.

"Dan perintah dari Pak Prabowo kita meneruskan apa nan memang sudah dibangun, dijalankan, di pemerintahan sebelumnya, dalam perihal ini Kang Teten (Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki), prinsipnya begitu," ucap Maman. Lantas seperti apa sosok Maman Abdurrahman nan menjadi calon kuat Menteri UMKM? Berikut rangkuman info selengkapnya.

Profil Maman Abdurrahman

Maman Abdurrahman adalah politikus dari Partai Golkar nan menjabat sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kalimantan Barat. Dia berasal dari Pontianak, Kalimantan Barat dan lahir pada 10 September 1980. Maman sempat menempuh pendidikan dasar di Jakarta. Setelah itu, Maman kembali ke Pontianak untuk melanjutkan pendidikan menengahnya.

Setelah lulus SMA, dia melanjutkan studi di Universitas Trisakti dan meraih gelar di bagian Teknik Perminyakan pada 2008. Selama masa kuliah, Maman aktif dalam beragam organisasi mahasiswa. Dia tercatat pernah menjabat sebagai Ketua Bidang Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Trisakti, nan menunjukkan keahlian kepemimpinan dan dedikasinya.

Melansir dari laman resmi Trisakti, usai menyelesaikan pendidikannya Maman memulai pekerjaan dengan menjadi insinyur lapangan Premier Oil Indonesia hingga 2012. Pada 2010, dia ditunjuk menjadi Manajer Pengembangan Bisnis PT Luas Biru Utama hingga 2013 silam.

Disamping kariernya di bagian perminyakan, Maman juga berasosiasi dengan Partai Golkar untuk memulai pekerjaan politiknya. Ia juga pernah menjabat sebagai Tenaga Ahli di Kementerian Sosial pada 2018, serta menjadi Anggota Pengganti Antar Waktu (PAW) DPR RI (2018-2019).

Iklan

Dalam perjalanan politiknya, Maman pernah menjabat sebagai personil Komisi VII DPR RI. Dia lampau diangkat menjadi Wakil Ketua Komisi VII DPR RI nan membidangi energi, riset dan teknologi, serta lingkungan hidup.

Selain di Golkar, Maman juga aktif di beragam organisasi. Dia pernah menjabat sebagai Ketua DPP AMPI (2011-2016), Ketua DPP KNPI (2012-2015) dan Ketua DPP GM-FKPPI dua periode, ialah 2012-2016 dan 2016-2021. Maman juga pernah mengisi posisi Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar (2016–2019) dan Ketua DPD Partai Golkar Kalimantan Barat (2020–2025).

Pemilihan Maman sebagai Menteri UMKM tampaknya sejalan dengan rekam jejak dan latar belakang pendidikannya. Hal ini diperkuat oleh sinyal positif dari Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, nan menyebut Maman sebagai calon menteri dalam rapat berbareng Asosiasi Industri Motor Listrik Indonesia.

Prabowo pun meminta Maman untuk mengambil peran krusial dalam mengembangkan sektor UMKM, nan saat ini menopang 92 persen perekonomian masyarakat Indonesia. “Ada angan besar dari Pak Prabowo kepada saya untuk bisa mengamankan 92 persen sektor UMKM ini, nan terbagi dari mikro, kecil, dan menengah,” ungkap Maman setelah berjumpa Prabowo di kediamannya di Jakarta pada 14 Oktober 2024.

Jika Maman resmi dilantik sebagai Menteri UMKM, dia dihadapkan pada tantangan besar, termasuk persaingan dunia nan semakin ketat dan perkembangan digital nan pesat. Kebutuhan bakal penemuan di sektor ini pun menjadi perhatian utama.

Antara | Rr. Ariyani Yakti Widyastuti | Putri Safira Pitaloka berkontribusi dalam penulisan tulisan ini.

Pilihan editor: Sri Mulyani Prediksi Pertumbuhan Ekonomi 5,1 Persen di Akhir Tahun Ini, Apa Faktor Pemicunya?