TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Bank Tabungan Negara (BTN), Nixon Napitupulu mengestimasi program 3 juta rumah butuh biaya Rp360 triliun per tahun. Jumlah tersebut, kata dia, tidak mungkin dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), sehingga perlu sistem pembiayaan lain.
“Jadi mesti ada pengganti pendanaan. Kita sudah usulkan pengganti pendanaan ke Kementerian Perumahan dan Kementerian Keuangan,” kata Nixon di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu, 14 November 2024.
Menurutnya, program 3 juta rumah perlu perubahan skema subsidi dengan jangka waktu lebih panjang. Selain itu, angsurannya juga perlu lebih terjangkau. Mekanisme-mekanisme ini menurutnya terus didiskusikan dengan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait dan Menteri Keuangan, Sri Mulyani.
Menurut Nixon, BTN telah membantu membangun sekitar 200 ribu rumah per tahun selama pemerintahan Presiden Joko Widodo. Menurutnya, biaya nan dihabiskan per tahun dengan jumlah tersebut mencapai Rp24 triliun.
“Artinya nggak mungkin APBN dihabiskan hanya untuk sektor perumahan,” ujarnya.
Di sisi lain, Nixon, mengatakan sektor perumahan menjadi kebutuhan krusial masyarakat. Dari sisi permintaan, dia memaparkan info bahwa 9,9 juta family di Indonesia belum mempunyai rumah. Selain itu, ada 26,9 juta rumah tangga nan tinggal di rumah tidak layak huni. “Kami lihat bahwa sebagian besar nan tidak layak huni pada umumnya tidak mempunyai toilet, tidak punya MCK,” katanya.
Selanjutnya, Nixon mengatakan program 3 juta rumah per tahun tidak semuanya berbentuk pembangunan rumah melalui skema Kredit Pemilikan Rumah (KPR). “(tiga juta) Itu dalam satu tahun, tapi tidak semuanya berbentuk KPR,” katanya.
Nixon menambahkan, tidak semua support berupa pembiayaan rumah baru. Bagi rumah nan perlu support akomodasi mandi cuci kakus alias MCK, kata dia, bisa jadi modelnya berupa support untuk pemenuhan akomodasi tersebut.
Saat ini, BTN tercatat bekerja sama dengan sekitar 7.000 developer untuk memperkuat lini pembiayaan perumahan dan properti. Selain itu, ada sekitar 3.000 instansi notaris nan telah menjalin kerja sama dengannya.