PT IMIP Gelar Khitan Massal Bagi 150 Anak di Bahodopi Sulteng

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

PT Indonesia Morowali Industrial Park (PT IMIP) menggelar khitan massal kepada sekitar 150 anak di Bahodopi, Morowali, Sulawesi Tengah, Minggu (23/6).

Khitan massal ini menggandeng Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) IMIP dan sejumlah komunitas, antara lain Himpunan Masyarakat Luwu Timur dan Solidaritas Anak Rantau Morowali.

CSR Department Staf PT IMIP, Herlan Kward, mengatakan aktivitas ini menargetkan 150 orang anak. Di samping itu, panitia juga membuka kuota tambahan sebanyak 10 orang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada 10 daftar tunggu. Bisa untuk menggantikan jika ada anak-anak nan batal sunat, misalnya anak menangis alias hambatan lain," kata Herlan.

Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Morowali dan Lembaga Sunat Premium Indonesia dipercayakan sebagai pelaksana teknis aktivitas itu. Mereka memberikan pelayanan berbasis perlengkapan medis tanpa suntikan, perban, dan jahitan.

Di samping itu, kata Herlan, setiap anak mendapatkan obat pereda nyeri serta kupon untuk memudahkan pelayanan kesehatan lanjutan di Klinik IMIP.

Ketua DKM IMIP, Djoko Suprapto mengatakan, khitan merupakan tanggungjawab bagi umat Muslim laki-laki. Dia menekankan, akomodasi khitan modern menjadi kesempatan baik nan dapat mendorong agar anak-anak untuk dapat menunaikan khitan secara kondusif dan nyaman.

Sementara, Camat Bahodopi Tahir, saat memberikan sambutan dalam aktivitas itu menyebut, konsistensi dan komitmen nan ditunjukkan PT IMIP dalam pelaksanaan
khitan massal, diharapkan dapat dilaksanakan lebih baik di masa mendatang.

"Kebiasaan khitanan ini bukan hanya soal keyakinan, tapi juga mengenai kesehatan dan kebersihan," kata Tahir.

Nurmayanti (40 tahun), penduduk Desa Labota, berterima kasih bisa mengikutsertakan putranya, Muhammad Alif (10 tahun).

Dia sejak tahun lampau mau mengikutkan putranya dalam khitanan massal nan diadakan PT IMIP. Namun, niat tersebut baru terwujud kali ini.

"Karena jika kami di kampung itu, ongkos khitan paling sedikit biayanya Rp500 ribu," kata Nurmayanti nan berasal dari Wajo, Sulawesi Selatan.

Begitu pun diakui Jamina, penduduk Desa Lalampu. Dia mendampingi putranya, Muhammad Yusuf (6 tahun) nan mau dikhitan. Bersama tetangga rumahnya, mereka telah tiba di lobi instansi PT IMIP sejak pukul 07.00 WITA.

"Kebetulan anak saya punya niat, mau sekali untuk disunat. Alhamdulillah ketika masuk ruang sunat, dia tidak rewel," kata Jamina menceritakan putranya.

(tim)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional