PUPR Sebut Bendungan Ameroro Tingkatkan Suplai Air untuk Irigasi Pertanian

Sedang Trending 4 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

TEMPO.CO, JakartaMenteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan Bendungan Ameroro di Sulawesi Tenggara (Sultra) meningkatkan suplai air irigasi ke lahan-lahan pertanian.

“Pembangunan waduk diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya. Dengan demikian waduk nan dibangun dengan biaya besar dapat memberikan faedah nan nyata di mana air bakal mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani,” ujar Basuki di Jakarta, Rabu, 15 Mei 2024.

Pembangunan waduk bermaksud untuk meningkatkan volume tampungan air sehingga suplai air irigasi ke lahan pertanian terus terjaga, penyediaan air baku, dan pengendalian banjir. Daya tampung Bendungan Ameroro sebesar 88 juta m3 nan dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik berkapasitas 1,3 MW.

Di samping itu, Bendungan Ameroro mempunyai faedah untuk meningkatkan jasa irigasi seluas 3.363 hektare, meningkatkan intensitas pertanaman 300 persen, melayani kebutuhan air baku di Kabupaten Konawe sebesar 511 liter/detik dan mereduksi banjir hingga 443 m3/detik.

Saat ini proses impounding Bendungan Ameroro telah mencapai 99 persen alias sebesar 87 juta m3. Di samping pertanian, air baku dan mereduksi banjir, Bendungan Ameroro mempunyai potensi wisata untuk Kabupaten Konawe.

Iklan

Bendungan Ameroro dibangun pada Desember 2020 - Desember 2023 dengan biaya APBN sebesar Rp1,57 triliun. Pembangunannya dilaksanakan dalam 2 paket pekerjaan, ialah Paket I oleh kontraktor PT Wijaya Karya - PT Sumber Cahaya Agung - PT Basuki Rahmanta Putra (KSO) dan Paket II PT Hutama Karya - PT Adhi Karya (KSO).

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Ameroro di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, pada Selasa, 14 Mei 2024. Kepala negara mengharapkan pembangunan waduk ini dapat berfaedah mencegah krisis air hingga mereduksi banjir. Jokowi mengatakan di beberapa negara saat ini mengalami krisis air. Ke depannya air bakal menjadi sesuatu nan sangat krusial untuk itu jangan membiarkan air untuk mengalir terus ke laut tanpa dimanfaatkan.

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis