Ramai Ganti Rugi Tanah Mat Solar Belum Juga Dibayarkan, Begini Penjelasan Kemenkeu

Sedang Trending 1 bulan yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pengadaan dan Pendanaan Lahan Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Rustanto angkat bicara soal masalah ganti rugi tanah Nasrullah, alias nan dikenal sebagai Mat Solar dalam serial Bajaj Bajuri. 

Uang tukar rugi tanah Mat Solar nan digusur untuk proyek Tol Serpong-Cinere belakangan diketahui belum dibayarkan hingga kini. 

Soal perihal tersebut, Rustanto menyatakan, tukar rugi tanah bakal dibayarkan setelah hasil pengadilan keluar. Hal ini tek lepas dari tanah Mat Solar nan termasuk dalam kasus konsinyasi.

Adapun konsinyasi merujuk pada sistem penyelesaian tukar rugi dalam pengadaan tanah untuk kepentingan umum. Jika negosiasi antara pemerintah dan pemilik tanah tidak mencapai kesepakatan, pemerintah dapat menitipkan biaya tukar rugi tersebut kepada pengadilan (dalam corak konsinyasi) untuk menghindari penundaan proyek.

Kasus konsinyasi penyerahan tanah ini sebetulnya telah berjalan sejak 2019. Hingga kini, kata Rustanto, Kemenkeu menunggu hasil putusan pengadilan sebelum melakukan pembayaran tukar rugi.

“Kalau konsinyasi itu tentu menunggu putusan dari pengadilan. Nanti, setelah putusan pengadilan keluar, tentu pembayaran bakal bisa dilakukan,” tutur Rustanto, dalam taklimat media di Jakarta, Senin, 7 Oktober 2024, seperti dikutip dari Antara.

Rustanto pun menyebut tanggungjawab pembebasan lahan Tol Serpong-Cinere sudah nyaris rampung, dengan realisasi sebesar 99,92 persen.

Iklan

Belakangan berita duit tukar rugi tanah Mat Solar nan belum dibayar ramai dibicarakan masyarakat usai personil DPR RI Rieke Diah Pitaloka, nan merupakan musuh main Mat Solar di Bajaj Bajuri, mengunggah video saat dia menjenguk Mat Solar nan sedang sakit stroke.

Dalam unggahan itu, Rieke mempertanyakan urusan tanah pemain Bang Juri nan digunakan negara untuk Tol Serpong-Cinere itu belum selesai juga meski telah berjalan sejak 2019. Jalan Tol Serpong-Cinere ini mempunyai empat gerbang tol, ialah Pamulang, Serpong 5, Serpong 6, dan Serpong 7.

Jalan tol sepanjang 10,14 km nan melewati wilayah Kota Tangerang Selatan, Banten ini merupakan wilayah nan didominasi sektor jasa, industri, dan tempat tinggal, sehingga Cinere menjadi pengganti pilihan pikulan industri.

Tak hanya itu, Jalan Tol Serpong-Cinere juga memberikan kepastian waktu kepada pengguna jalan nan menuju Bandara Soekarno-Hatta, sehingga waktu tempuh menjadi lebih singkat dan biaya operasional kendaraan menjadi lebih hemat.

Pilihan Editor: 1.000 Warga di Kawasan IKN Bakal Demo Hari Ini, Tuntut Kepastian Hak Tanah dan Ganti Rugi

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis