Raup Omzet Jutaan Rupiah, Jakarta Fair Bak Durian Runtuh bagi Penjual Kerak Telor

Sedang Trending 5 bulan yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Bagi Aji, 45 tahun, perhelatan Jakarta Fair bak durian runtuh. Acara tahunan nan digelar di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, ini bakal menjadi lumbung pendapatan bagi dia sebagai penjual kerak telor--kuliner legendaris unik Betawi. 

Menurut dia, berdagang kerak telor di Jakarta Fair berbeda dengan di arena lain, seperti saat pasar malam. “Ini aktivitas terbesar,” kata laki-laki asal Ragunan, Jakarta Selatan ini saat diwawancara di sela-sela berdagang pada Selasa, 18 Juni 2024.

Ia pun dibantu rekannya, Andi. Mereka berdua telah menggeluti pekerjaan ini selama 20 tahun. Keduanya juga tampak tampil necis dan serasi unik Betawi: menggunakan peci merah, kaus putih polos, dan sabuk haji hijau melingkar di badan.

Mereka saling berbagi tugas selama perhelatan itu berlangsung, mulai pukul 10.00 hingga 22.00. Dalam separuh hari pertama, Aji bekerja memasak kerak telor. Sedangkan Andi menyiapkan dan mengantar makanan itu ke pelanggan. Tak jarang Andi juga melambai-lambi ke pengguna berambisi mampir ke kedainya itu. 

Dalam sehari, Aji menerima 50 orderan, baik kerak telur ayam ataupun bebek. Ia mematok nilai Rp 30 ribu untuk kerak telur ayam, sedangkan Rp 35 ribu untuk kerak telur bebek. 

“Alhamdulilah, kami bersyukur. Sedikit-banyak pesanan kami terima,” kata dia. Berdasarkan banderol itu, rata-rata iar meraup duit sebesar Rp 1,5 juta tiap hari. 

Hampir satu jam Tempo duduk di warung Aji, ada enam pesanan nan dia terima. Ia langsung cekatan menyiapkan kerak telor untuk pelanggannya itu. Mula-mula dia mempersilakan pengguna untuk duduk, lampau dia bertindak di depan dua tungku arang. 

Diambil ketan basah dari dalam gerobak, lantas dia kombinasi di atas wajan berukuran sedang. Setelah itu, telur bebek alias ayam dia pecahkan di atasnya dan diaduknya kembali. Tampak warna menguning, Aji membalik wajan itu dengan posisi kerak telur tengkurap di atas bara api. 

“Rasanya dijamin, untuk telor bebek tidak amis,” kata dia. 

Setelah dirasa matang, Aji lantas menuang kerak telor itu di piring. Kemudian rekannya, Andi, 35 tahun, menabur parutan kepala goreng namalain srundeng dan bawang goreng ke atas kerak telor. Lalu pesanan itu dia antar ke pelanggannya. 

Selanjutnya baca: Kerak Telor Susah Dicari
  • 1
  • 2
  • Selanjutnya

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis