Rekonstruksi Pembakaran Rumah Wartawan Karo, Koptu HB Temui Tersangka

Medan, CNN Indonesia --

Polda Sumut menggelar rekonstruksi kasus pembakaran rumah nan menewaskan wartawan Tribrata TV Rico Sempurna berbareng tiga personil keluarganya. Rekonstruksi digelar di Jalan Nabung Surbakti, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara pada Jumat (19/7).

Reka segmen diperankan langsung oleh para tersangka antara lain 2 eksekutor, Yunus Syahputra Tarigan namalain Selawang dan Rudi Apri Sembiring, serta Bebas Ginting namalain Bulang, orang nan menyuruh Yunus dan Apri membakar rumah Rico Sempurna.

Dalam rekonstruksi terungkap bahwa tersangka Bulang sempat berjumpa dengan prajurit TNI Kopral Satu (Koptu) berinisial HB pada Senin (24/6/2024) sekira pukul 20.00 WIB. Mereka berjumpa di salah satu warung, tidak jauh dari markas Batalyon Infanteri 125/Simbisa alias (Yonif 125/SMB). Warung ini berjarak sekitar 300 meter dengan rumah Rico nan dibakar.

"HB berjumpa dengan Bebas Ginting dan bertanya, apakah sudah berjumpa dengan Sempurna Pasaribu. Dan dijawab oleh Bebas Ginting, belum ada bertemu," ujar interogator nan membacakan alur rekonstruksi.

Kemudian Bulang berjumpa dengan Yunus Syahputra Tarigan dan Rudi Apri Sembiring. Saat itu tersangka Yunus menanyakan kepada Bulang. "Bulang, jadi kita bakar warung itu," tanya Yunus kepada Bulang.

Bulang menjawab, "Kau cek dulu warung itu, apakah di dalam warung itu ada orang apa tidak. Kalau ada orang, jangan dibakar. Tetapi jika tidak ada orang, maka bakar saja warung itu," ujarnya.

Rico Sempurna sempat tidak pulang ke rumah lantaran merasa terancam setelah membikin pemberitaan tentang pertaruhan nan diduga dijalankan oleh Koptu HB.

Pada Rabu (26/6) Rico Sempurna Pasaribu akhirnya pulang ke rumah. Dia diantarkan oleh saksi Anderson namalain Econ. Rekannya sesama awak media di Karo.

Selama ini Rico juga diduga menerima duit 'jatah' pertaruhan itu. Bahkan letak pertaruhan itu diduga sama dengan tempat HB berjumpa dengan Bulang. Perintah Bulang pun dijalankan Yunus serta Apri. Mereka datang ke rumah Rico Sempurna Pasaribu, Kamis (27/7), sekitar pukul 00.30 WIB.

Mereka kemudian memantau rumah itu, sembari menyiapkan bahan bakar. Mereka kemudian menyiramkan bahan bakar itu ke rumah dan membakarnya. Setelah itu, mereka pergi.

Dalam kasus ini, polisi menggunakan Pasal 187 KUHPidana untuk menjerat para tersangka. Sementara itu, family korban mendesak agar polisi menggunakan Pasal 340 KUHPidana tentang pembunuhan berencana. Ini dikuatkan dengan rentetan peristiwa sebelum pembakaran dilakukan.

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi nan dicecar pertanyaan mengenai pertemuan Bulang dengan Koptu HB, tidak memberi jawaban pasti. Selain itu, Hadi juga belum mengungkap motif pembunuhan tersebut.

"Seperti nan saya sampaikan bahwa seluruh proses rekonstruksi dengan 57 segmen nan diperankan oleh para tersangka dituangkan ke dalam buletin aktivitas pemeriksaan dan pada akhirnya bakal dipertanggungjawabkan dalam proses persidangan semua komplit dalam buletin acara," ujar Hadi.

(fnr/pmg)

[Gambas:Video CNN]