Rektor Unair Dukung Kemenkes Investigasi Bullying di PPDS

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Surabaya, CNN Indonesia --

Universitas Airlangga (Unair) Mohammad Nasih mendukung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) investigasi kasus dugaan perundungan alias bullying nan terjadi di lingkungan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS).

Nasih juga tak masalah jika Kemenkes mendalami temuan kasus di PPDS Unair. Total Kemenkes menemukan 300 kasus dugaan perundungan di PPDS sejumlah universitas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya enggak apa-apa. Biar semuanya menjadi jelas dan tidak menimbulkan fitnah, ya, memang kudu diinvestigasi," kata Nasih saat dikonfirmasi awak media, Rabu (4/9).

Namun, dia berambisi investigasi itu dilakukan secara objektif sehingga, dapat berbuah hasil dan membawa kebaikan di masa depan

"Tentu dengan investigasi nan objektif. Dengan demikian kita bakal bisa melakukan perbaikan-perbaikan di kemudian hari," tambahnya.

Nasih mengatakan Unair selama ini sudah mempunyai sistem menangani persoalan bullying alias perundungan di lingkungan kampus. Mereka juga punya kode etik dan pedoman perilaku bagi mahasiswa di semua prodi.

"Pasti ada lah. Kita punya pedoman berperilaku bagi semua mahasiswa di semua prodi, juga ada kode etik, ada juga Pokja PPKS (Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual)," ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menyebut sudah ada sekitar 300 temuan kasus dugaan perundungan alias bullying di lingkungan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran sejumlah universitas di Indonesia.

Dante mengatakan temuan itu didapatkan dari sekitar 1.000 kasus nan dilaporkan ke Kemenkes. Namun setelah diverifikasi, tidak semuanya dikategorikan perundungan, hanya 30 persen nan diduga kuat terjadi praktik bullying.

"Sudah ada 300 kasus kira-kira perundungan," kata Dante di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (3/9).

Dante mengatakan kasus dugaan perundungan itu kudu segera diinvestigasi seluruhnya. Sebab menurutnya tidak boleh lagi ada praktik perundungan di bumi pendidikan kedokteran. Dante mengingatkan master merupakan pekerjaan nan mulia sehingga tahapan dan proses menjadi master kudu dimulai dengan hati nan bersih.

"Nah, hati nan mulia itulah kita mau coba didik di kalangan mahasiswa PPDS agar tidak ada senioritas, junioritas, perundungan dan tidak ada perundungan," ujarnya.

Belakangan, kasus perundungan di bumi pendidikan kedokteran menjadi atensi publik menyusul kasus kematian mahasiswi PPDS Anestesi Undip master Aulia Risma Lestari nan diduga bunuh diri akibat dirundung senior.

(frd/fra)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional