TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. alias BNI bakal segera menutup aplikasi BNI Mobile Banking. Pasalnya, perseroan baru saja meluncurkan super app baru berjulukan wondr by BNI pada Jumat, 5 Juli 2024.
"Kami berambisi secepatnya beralih, paling lama enam bulan harusnya mobile banking lama kudu ditutup," kata Direktur Utama BNI Royke Tumilaar usai meluncurkan aplikasi perbankan baru milik perseroan tersebut di Menara BNI.
Saat ini, kata dia, BNI tetap menggunakan kedua aplikasi perbankan nan ada, ialah BNI Mobile Banking dan wondr by BNI. Namun, Royke menekankan bahwa BNI tidak bakal menggunakan keduanya terus-menerus. "Kami tidak bakal pakai dua platform. Sementara (ini) tetap jalan dua, tapi satu waktu, ini (BNI Mobile Banking) kudu tutup," tuturnya.
Royke mengatakan, saat ini jumlah pengguna BNI Mobile Banking nyaris 16 juta orang. Dengan adanya wondr by BNI, dia berambisi jumlah pengguna bisa tumbuh dua kali lipat. Namun lantaran aplikasinya tetap baru, sasaran nan dipasang pada nomor 10 sampai 20 persen.
"Kalau target, saya minta manajemen dua kali (lipat). Tapi, ya realistislah, ini kan baru launching, mungkin tahun ini 10 sampai 20 persen. Tahun depan, kami berambisi bakal loncat."
Sementara itu, sasaran biaya pihak ketiga alias DPK nan dibidik setelah meluncurkan super app ini pada rentang 9 sampai 10 persen. "Target DPK, kami tetap reasonable di kisaran 9-10 persen sekarang ini, average DPK-nya," kata dia.
Iklan
Royke menjelaskan, aplikasi wondr by BNI ini dirancang dengan mengikuti standar unggulan di industri Indonesia hingga standar global. BNI, kata dia, telah melakukan riset mendalam terhadap ekspektasi dan kebutuhan nasabah, mengangkat teknologi tertinggi dan pengembangan, serta keamanan. Selain itu, juga memvalidasi langsung kepada sasaran segmen pengguna secara menyeluruh.
"Sehingga, pengguna dapat bertransaksi dan mengatur keuangannya lebih baik dan lebih mudah."
Nantinya, pengguna bakal mendapatkan promo-promo spesial dari merchant-merchant pilihan favoritnya, nan merupakan personalisasi berasas kebiasaan dan profiling masing-masing nasabah. "Wondr by BNI kami rancang agar pengguna merasa dimengerti, seperti mempunyai kawan finansial nan proaktif. Mengerti kemauan dan segala kebutuhan pengguna dari A sampai Z, dan dapat diwujudkan cukup di satu aplikasi," kata Royke.
Aplikasi ini juga dilekapi dengan laporan rekapitulasi finansial pengguna nan meliputi pengeluaran dan pemasukan. Dengan fitur tersebut, pengguna dapat mengelola finansial dan merencanakan masa depan melalui fitur investasi nan telah tersedia. "Selain segmen konsumer retail, kami juga bakal mempersembahkan penemuan terbaik untuk sektor wholesale corporate dalam waktu dekat," katanya.
Pilihan Editor: Hippindo Minta Pembatasan Impor Ditujukan kepada Impor Ilegal