RK Terima Curhatan dari Kelompok Disabilitas: Perundungan hingga KJP

Sedang Trending 2 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Jumat, 13 Sep 2024 23:58 WIB

Bakal calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil (RK) menerima curhatan dari golongan disabilitas. Mereka mengeluhkan beberapa persoalan nan dihadapi. Bakal calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil (RK) menerima curhatan dari golongan disabilitas. Mereka mengeluhkan beberapa persoalan nan dihadapi. (ANTARA FOTO/FAUZAN)

Jakarta, CNN Indonesia --

Bakal calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil (RK) menerima curhatan dari golongan disabilitas. Mereka mengeluhkan beberapa persoalan nan dihadapi.

Pertama, RK dicurhati soal tetap adanya perundungan alias bully terhadap golongan disabilitas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Curhatan secara umum dari seorang anak tetap merasakan ada pembullyan, ejek mengejek terhadap golongan disabilitas, mau Jakarta lebih humanis, kira-kira menghormati mereka-mereka nan berbeda ability-nya," kata RK usai berbincang dengan golongan disabilitas di Jakarta Pusat, Jumat (13/9).

Terkait perundungan, RK mengaku punya program jangka pendek untuk mengangkat pelaporan via aplikasi nan digagas di Jawa Barat.

"Bisa melaporkan via apps nan melaporkan itu bisa korban pembullyan, bisa kawan nan jadi saksi. Tiap sekolah ada pembimbing nan dulu kami tugaskan sebagai satgas anti bully. Jadi dia nan terima apps-nya itu si pembimbing di sekolahnya, dia wajib oleh sebuah parameter menyelesaikan dalam hitungan waktu. Itu bakal kami hadirkan juga, untuk jangka pendek," katanya.

RK juga mendengar angan dari golongan disabilitas agar program Kartu Jakarta Pintar (KJP) dilanjutkan. Ia mengatakan bakal melanjutkan program nan baik untuk masyarakat.

"Saya sudah sampaikan bahwa hal-hal baik di masa lampau nan dirasakan faedah tentu bakal saya lanjutkan, tetapi hal-hal baru nan belum ada tentu bakal dihadirkan sebagai pendapat baru," ujarnya.

Selain itu, ada juga curhatan soal hilangnya pramusapa di Transjakarta. Hal itu membikin golongan disabilitas dan penduduk lainnya terkadang kesusahan.

"Sehingga mereka kesulitan, ibu hamil, lansia, disabilitas, enggak ada nan nolong waktu hubungan menuju bisnya dari haltenya. Kadang kadang juga mengimbau lift nan untuk disabilitas jangan dipakai untuk umum, ya kadang-kadang empati itu juga kudu dihadirkan lagi," ujarnya.

RK juga mengaku dicurhati soal angan agar ada ekspansi subsidi tidak hanya di Transjakarta.

"Mereka minta subsidinya diperluas tidak hanya di sistem bus tapi juga ke MRT," katanya.

(yoa/fra)

Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.

Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional