RS Medistra Minta Maaf soal Gaduh Isu Larangan Hijab ke Calon Pegawai

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Senin, 02 Sep 2024 10:49 WIB

RS Medistra Jaksel meminta maaf mengenai rumor diskriminasi nan dialami salah seorang kandidat tenaga kesehatan dalam proses rekrutmen. Ilustrasi. RS Medistra Jaksel meminta maaf mengenai rumor diskriminasi nan dialami salah seorang kandidat tenaga kesehatan dalam proses rekrutmen. (iStock/prpicturesproduction)

Jakarta, CNN Indonesia --

Manajemen Rumah Sakit (RS) Medistra Jakarta Selatan meminta maaf kepada publik terkait isu diskriminasi nan dialami salah seorang kandidat tenaga kesehatan dalam proses rekrutmen.

Direktur RS Medistra Agung Budisatria tidak secara gamblang membenarkan alias membantah soal rumor larangan hijab tersebut. Ia hanya menyebut temuan tersebut sekarang tengah dalam penanganan manajemen.

"Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan nan ditimbulkan akibat rumor diskriminasi nan dialami oleh salah seorang kandidat tenaga kesehatan dalam proses rekrutmen," kata Agung dalam keterangan nan diterima CNNIndonesia.com, Senin (2/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menyatakan RS Medistra inklusif dan terbuka bagi siapa saja nan mau bekerja sama untuk menghadirkan jasa kesehatan terbaik bagi masyarakat.

Agung pun memastikan RS Medistra bakal terus melakukan proses kontrol ketat terhadap proses rekrutmen ataupun komunikasi, sehingga pesan nan mereka sampaikan dapat dipahami dengan baik oleh semua pihak.

Dihubungi terpisah, Dokter Konsultan Spesialis Bedah Onkologi (Kanker) Diani Kartini nan berpraktik di RS Medistra bercerita soal pengalaman asisten dan kerabatnya nan mendaftar sebagai master umum di RS Medistra.

Diani menyebut dalam pertanyaan terakhir di sesi wawancara, perekrut RS Medistra menanyakan kesediaan calon pekerja untuk melepas hijab andaikan diterima di RS Internasional tersebut.

"Saya sangat menyayangkan jika di era sekarang tetap ada pertanyaan rasis. Dikatakan RS Medistra berstandar Internasional tetapi kenapa tetap rasis seperti itu?" kata Diani kepada CNNIndonesia.com, Senin (2/9).

Padahal, menurutnya beberapa rumah sakit lainnya nan jauh lebih besar memperbolehkan seluruh tenaga kesehatan dan tenaga medis untuk memakai hijab.

Oleh karena itu, Diani sangat menyayangkan pertanyaan dalam sesi akhir wawancara tersebut. Ia pun mempertanyakan apakah ada standar dobel dalam langkah berpakaian masing-masing pekerjaan di RS Medistra.

"Jika RS Medistra memang RS untuk golongan tertentu, sebaiknya jelas dituliskan saja jika RS Medistra untuk golongan tertentu sehingga jelas siapa nan bekerja dan datang sebagai pasien," ujar Diani.

"Semoga ada perbaikan ke depan untuk RS Medistra," imbuhnya.

(khr/tsa)

[Gambas:Video CNN]

Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.

Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional