Sakit Hati Sering Dirundung, Santri di Ponpes Langkat Bakar Pengajar

Sedang Trending 2 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Kamis, 10 Okt 2024 04:30 WIB

Seorang santri membakar pengajarnya di pondok pesantren di Langkat, Sumut lantaran sakit hati kerap dibully korban. Ilustrasi. Seorang santri membakar pengajarnya di pondok pesantren di Langkat, Sumut lantaran sakit hati kerap dibully korban. (iStock/Kesu01)

Medan, CNN Indonesia --

Seorang santri berinisial FAD (17) diduga membakar pengajarnya AAD (19) di salah satu pondok pesantren di Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Aksi tersebut dilakukan FAD lantaran sakit hati lantaran kerap dirundung korban.

Kapolres Langkat AKBP David Triyo Prasojo mengatakan peristiwa itu terjadi pada Sabtu (5/10) malam. Kejadian terungkap saat polisi mendapatkan laporan mengenai kebakaran di bilik marbot di dalam masjid nan merupakan kompleks pesantren.

"Kita datang melaksanakan olah TKP (tempat kejadian perkara) dan memeriksa saksi. Awal mula cerita nan kita dapatkan FAD menyatakan ada seseorang nan tiba tiba lari keluar dari masjid. Karena berprasangka dia masuk ke dalam masjid. Di masjid itu ada bilik tempat rehat marbot nan terbakar. Lalu dia memanggil kawan temannya untuk memadamkan api, " kata AKBP David kepada CNNIndonesia.com, Rabu (9/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun polisi mencium adanya kejanggalan dari keterangan FAD. Setelah dilakukan penyelidikan dan olah TKP, rupanya terungkap bahwa FAD merekayasa cerita tersebut untuk mengaburkan peristiwa sebenarnya.

"Jadi tiga hari sebelum kejadian itu, FAD ini sempat minta tolong ke santri lainnya untuk membelikan BBM pertalite. Tapi dia ngomongnya ke santri ini bukan untuk dibakar, untuk keperluan lain, " ujarnya.

Kemudian, pada Sabtu (5/10) malam, FAD nan kebetulan piket jaga malam memandang korban tengah tidur di bilik marbot nan ada di dalam masjid. FAD pun menjalankan aksinya. Dia menarik karpet ambal lampau menyiramnya menggunakan pertalite. Ambal tersebut diseretnya masuk ke dalam bilik marbot tadi dan dibakar.

"Dia bawa ambal itu ke dalam bilik di mana saat itu korban tengah tidur. Lalu dia sulut dengan korek gas. Jadi dia membakar ambalnya, tapi lantaran ruangannya mini dan korban pun terbakar, " ujarnya.

Menurut AKBP David, FAD nekat melakukan tindakan tersebut lantaran sakit hati kerap dirundung korban. FAD mengaku seringkali dipermalukan dan difitnah oleh AAD.

"Motifnya FAD sakit hati ke korban lantaran dia sering dibully. Mungkin lantaran kondisi fisiknya dan jika ada kesalahan alias pelanggaran nan kurang berkenan si pengajar suka diekspor di depan kawan temannya. Dia difitnah si korban melakukan pelanggaran padahal dia merasa tidak pernah melakukan pelanggaran itu. Terus dilaporkan ke ketua ponpes sehingga dimarahi diadu domba dengan santri lain, " jelasnya.

Akibat kejadian itu, tambahnya, korban mengalami luka bakar hingga 70 persen. Korban saat ini mendapatkan perawatan di RSUP Haji Adam Malik Medan.

"Luka bakar nan dialami korban mencapai 70 persen. Dalam waktu dekat korban bakal dioperasi. Sedangkan FAD saat ini sudah diamankan, " paparnya.

(fnr/isn)

[Gambas:Video CNN]

Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.

Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional