Sandi soal 'New Moscow' Bali: Jadikan Peluang, Pastikan Bukan Ancaman

Sedang Trending 4 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Denpasar, CNN Indonesia --

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno merespons soal gambar peta 'New Moscow' nan muncul di peta daring wilayah Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali, nan viral di media sosial.

Sandiaga mengatakan perihal tersebut perlu didalami lagi untuk dipastikan bukan ancaman dan melanggar norma norma alias izin di Indonesia. Sebaliknya, kata dia, itu malah patut dijadikan kesempatan bagi industri pariwisata.

"Menurut saya menjadi kesempatan dan mereka kudu kita pastikan tidak menghadirkan ancaman dan tidak melanggar norma aspek norma dan regulasi," ujarnya usai memimpin rapat berbareng pemangku kepentingan Pariwisata Bali di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Kamis (16/5) sore.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menegaskan di Indonesia memiliki peraturan perundang-undangan hingga izin wilayah nan kudu dipatuhi, termasuk warga-wisatawan-investor asing.

"Tentunya, kita sebagai bangsa nan membuka kesempatan untuk dikunjungi visitor mancanegara dan diberikan investasi dari bagian dunia, tentunya kudu memastikan mereka semua kudu alim terhadap seluruh peraturan Undang-undangan nan kita miliki," ujarnya.

Sandi memandang kejadian penamaan nama tersebut juga terjadi di sejumlah wilayah dunia. Dia mencontohkan ada nan kemudian dikenal dengan julukan  Little India, Little Tokyo, alias Chinatown.

"Ini merupakan kejadian selalu nan kita lihat perkembangan suatu wilayah maupun pengelolaan dari urban development. Saya, di Jakarta juga memandang ada Koreatown dan lain sebagainya dan ini nan kudu kita sikapi dengan sangat-sangat bijak terus disikapi dengan penuh kehati-hatian," kata Sandiaga.

Konjen Rusia di Bali

Pada kesempatan itu, Sandiaga pun menyambut kehadiran Konsulat Jenderal (Konjen) Rusia di Bali untuk menampung beragam rumor nan berkembang mengenai penduduk negaranya nan ada di Pulau Dewata itu. Dia mengatakan Rusia termasuk salah satu negara nan warganya banyak berekreasi di Bali.

"Kami sangat mendukung jika ada Konjen Rusia di Denpasar untuk menampung beragam isu-isu nan berkembang walaupun dari jumlah visitor internasional alias visitor mancanegara Rusia itu tidak termasuk tiga besar (turis terbanyak ke Bali)," ujarnya.

Namun, sambungnya, kehadiran Konjen Rusia itu kudu pula memerhatikan kepentingan Indonesia nan bakal dikaji Kemenlu RI.

"Tentunya konjen Rusia nan juga dikaji oleh Ibu Menlu (Menteri Luar Negeri) bisa dihadirkan di sini dan didukung. Karena kita juga banyak kerjasama dengan Kota Moscow dan Rusia sendiri, bukan hanya di aspek pariwisata tapi juga di ekonomi imajinatif dan digital," kata dia.

Sebelumnya, viral di media sosial para netizen menyorot gambar baru sebuah peta di wilayah Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali.

Di gambar peta itu, malah peta di wilayah Canggu muncul nama New Moscow. Penamaan wilayah tersebut tertulis dalam bahasa Rusia "New Москва" nan merujuk ke wilayah Kuta Utara, alias Canggu.

Sementara, Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan mengatakan pihaknya tetap mendalami soal peta viral 'New Moscow' di Canggu itu.

"Peta itu, kita kan belum tahu ini, kita kan dalami nan buat itu siapa alias hanya orang iseng-iseng. Tapi, nan bertindak di Indonesia sendiri belum ada perubahan peta-nya tetap (bernama) Canggu, dicek di google pun tidak ada nama sesuai nan dibuat dan diviralkan itu," kata dia, saat ditemui area Canggu, Senin (13/5).

(kdf/kid)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional