Sebut Sektor Migas Masih Menjanjikan, Kementerian ESDM Catat Komitmen Eksplorasi Rp 15 Triliun Sejak 2021

Sedang Trending 6 bulan yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut sektor minyak dan gas alias migas di Indonesia tetap menjanjikan. Hal ini terlihat dari adanya 21 Production Sharing Contract (PSC) perjanjian bagi hasil baru nan ditandatangani sejak 2021.

Direktur Pembinaan Hulu Minyak dan Gas Bumi Ariana Soemanto Kementerian ESDM mengatakan 21 perjanjian tersebut mendapatkan komitmen eksplorasi sebesar Rp 4 triliun. Angka itu pun tidak termasuk Rp 11 triliun dari perpanjangan kontrak.

"Sehingga, total biaya eksplorasi sejak tiga tahun nan lampau telah mencapai Rp 15 triliun," kata Ariana di aktivitas Petroleum Association Convention and Exhibition (IPA Convex) 2024 pada Kamis, 16 Mei 2024, dikutip Tempo dari keterangan tertulis.

Ariana menuturkan 20 dari 21 perjanjian blok baru nan ditandatangani sejak 2021, sebagian besar berada di Indonesia Barat. Karena itu, dia menyebut Indonesia Barat tetap mempunyai potensi besar. Di saat nan sama, kementeriannya juga menyiapkan blok-blok potensial dii Indonesia Timur.

Adapun 20 blok nan berada di Indonesia Barat ialah  Blok Bireun Sigli, Offshore Northwest Aceh (Meulaboh), Offshore Southwest Aceh (Singkil), West Kampar, South CPP, Jabung Tengah, Bertak Puyuh Pijar, Beluga, East Natuna, dan Paus. Kemudian Blok Sangkar, Bawean, Liman, North Ketapang, Bunga, Agung I, Agung II, Bengara I, Akia, Peri Mahakam. Sementara 1 blok lainnya, ialah Blok Bobara berada  di Papua alias Indonesia bagian timur.

Ia mengatakan bahwa dari 21 blok, 2 blok di antaranya memberikan bagi hasil untuk kategori blok dengan akibat tinggi dan sangat tinggi, hingga 50 persen untuk blok gas bumi, dan sekitar 45 persen untuk blok minyak.  "Pemerintah memberi split alias bagi hasil nan menarik, termasuk untuk blok di Indonesia barat," ujarnya.

Sebagai informasi, 21 blok tersebut diperoleh dari penawaran langsung dan lelang reguler. Ia menyebut kesuksesan dari penawaran langsung mencapai 76 persen dan lelang reguler hanya 21 persen nan mencapai tahap tanda tangan kontrak.

"Kami sangat merekomendasikan bagi kontraktor untuk mengikuti joint study untuk penawaran langsung, dan Pemerintah bakal mendukung penuh dengan beragam langkah nan positif," ujar Ariana.

Ia juga menyampaikan bahwa saat ini terdapat 54 blok nan bakal dilelang dalam 5 tahun mendatang. Sebanyakk 27 area untuk joint study nan disiapkan untuk bidding round 3 tahun ke depan, dan 27 blok potensial lainnya untuk lelang reguler.

Pilihan Editor: Kementerian ESDM Buka Lelang 5 Wilayah Kerja Migas pada 2024

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis