Sekeluarga di Cibinong Bogor Kelola Judi Online, Omzet Miliaran

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Polisi membongkar markas judi online nan berlokasi di Cibinong, Kabupaten Bogor. Dalam kasus ini, polisi turut menyita duit sebanyak Rp2,5 miliar.

Pengungkapan kasus ini berasal dari patroli siber dan menemukan sebuah aplikasi berjulukan Royal Domino nan terindikasi digunakan untuk gambling online.

"Di dalam aplikasi Royal Domino terdapat permainan gambling antara lain Domino, Duofu, Duocay, slot, kartu, memancing dan aplikasi permainan lainnya nan dapat dimainkan dengan menggunakan chip sebagai perangkat untuk taruhannya," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra kepada wartawan, Kamis (6/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk bisa menggunakan aplikasi itu, pemain diwajibkan untuk membikin akun dan membeli chip. Chip tersebut bisa dibeli dengan menghubungi nomor Whatsapp nan tercantum dalam aplikasi tersebut.

Kata Wira, pemain dapat memperoleh satu miliar chip seharga Rp65 ribu. Untuk membeli chip itu, pemain tinggal mentransfer duit ke rekening bank maupun ewallet nan disediakan oleh admin.

"Setelah itu pemain melakukan pembayaran, admin bakal mengirimkan chip tersebut kepada akun pemain, dan dapat digunakan chip tersebut untuk mengakses ataupun memasang taruhan di aplikasi nan sudah tersedia di aplikasi Royal Domino," ujarnya.

Nantinya, jika sukses memenangkan permainan, pemain bisa kembali menukarkan chip tersebut kepada admin dengan nilai Rp60 ribu untuk satu miliar chip.

"Jadi di sini terdapat selisih untung nan diperoleh oleh para pengelola ini adalah sebesar Rp5.000," ucap Wira.

"Adapun penyelenggaraan jual beli chip tersebut selain untuk aplikasi Royal Domino, ada juga chip untuk aplikasi gambling lainnya ialah Higgs Domino, Royal Dream, Boss Domino, maupun Joker King," imbuhnya.

Dalam kasus ini, polisi sukses menangkap 23 tersangka dalam kasus gambling online ini. Dari 23 tersangka itu, lima di antaranya merupakan satu family ialah EA (48), AL (48), NA (23), AT (22), serta IL (44).

"Terkait lima orang pengelola nan mana usianya ini bervariatif, mereka ini adalah satu family dari bapak, ibu dan anak," ucap Wira.

Sedangkan 18 tersangka lainnya berkedudukan sebagai admin gambling online. Mereka bekerja untuk melakukan promosi melalui Whatsapp kemudian melayani pembelian ataupun penjualan chip serta melakukan pembukuan.

"Terhadap para admin ini mereka diberikan salary ataupun penghasilan di setiap bulannya dengan penghasilan nan bervariatif antara Rp2 juta sampai Rp6 juta," kata Wira.

"Mereka kerja sebagai admin rata-rata tahu jika itu adalah admin gambling online dan di antara 18 orang nan sudah kita lakukan penindakan, mereka ini adalah kawan dari anak alias pengelola," imbuhnya.

Diungkapkan Wira, praktik gambling online ini telah dilakukan sejak tahun 2022 dan diperkirakan mempunyai omset hingga miliaran rupiah. Ia juga menyebut untung dari gambling online tersebut digunakan untuk membeli kripto.

"Hasil jual beli chip tersebut ditransfer ke beragam rekening untuk dibelikan kripto. Saat ini rekening-rekening bank nan digunakan untuk mendukung operasional daripada penyelenggaraan gambling online tersebut berupa rekening bank, e-wallet dan akun mata uang digital nan digunakan oleh para penyelenggara maupun admin untuk melakukan aktivitas jual-beli chip saat ini telah dilakukan pemblokiran," tutur Wira.

Dalam kasus ini, polisi turut menyita sejumlah peralatan bukti. Di antaranya, duit tunai Rp2.555.000.000, 45 unit handphone, 10 kitab tabungan, tiga unit komputer, satu brankas, dua unit mobil, dan sebagainya.

Atas perbuatannya, para tersangka dijerat Pasal 303 KUHP dan alias asal 45 ayat (3) Jo Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 tahun 2024 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan alias Pasal 3, Pasal 4, dan Pasal 5 Jo Pasal 2 ayat (1) huruf t dan z Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang.

(dis/isn)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional