Sekjen DPR Dicecar KPK soal Keuntungan Vendor di Kasus Rumah Jabatan

Sedang Trending 4 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Kamis, 16 Mei 2024 17:35 WIB

Sekjen DPR Indra Iskandar diperiksa soal dugaan vendor mendapat untung sepihak dalam kasus pengadaan peralatan dan jasa di DPR. Sekjen DPR Indra Iskandar (kiri) menunggu untuk menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

Jakarta, CNN Indonesia --

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencecar Sekretaris Jenderal DPR Indra Iskandar soal dugaan pihak vendor nan mendapatkan untung sepihak dalam proyek rumah kedudukan DPR nan berujung korupsi.

Indra datang diperiksa dalam kapabilitas sebagai saksi di kasus dugaan korupsi pengadaan peralatan dan jasa di DPR RI, Rabu (15/5).

"Dikonfirmasi pula dugaan adanya pihak vendor nan mendapatkan untung secara melawan norma dalam pengadaan peralatan dan jasa di DPR," kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri dalam keterangan tertulis, Kamis (16/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ali mengatakan dalam pemeriksaan itu, interogator juga mengonfirmasi antara kaitan kedudukan dan tugas Indra selaku Sekjen DPR RI.

Sebelumnya, usai pemeriksaan Indra mengaku sudah menyampaikan semua kebenaran nan diketahuinya.

"Ya sebagai penduduk negara nan baik saya sudah memenuhi panggilan dari interogator KPK dan hari ini intinya sudah saya sampaikan semua pengetahuan saya tentang fakta-fakta nan saya ketahui, dan saya berkeyakinan interogator KPK bakal bekerja secara profesional," ujar Indra di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu.

Dalam kasus ini, KPK pun sudah mencegah tujuh orang tersangka berjalan ke luar negeri selama enam bulan hingga Juli 2024.

Selain Indra, enam orang lain adalah Kepala Bagian Pengelolaan Rumah Jabatan DPR Hiphi Hidupati; Direktur Utama PT Daya Indah Dinamika Tanti Nugroho; Direktur PT Dwitunggal Bangun Persada Juanda Hasurungan Sidabutar.

Kemudian Direktur Operasional PT Avantgarde Production Kibun Roni; Project Manager PT Integra Indocabinet Andrias Catur Prasetya; dan Edwin Budiman (swasta).

(yoa/isn)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional