Setara Kecam Pembubaran Diskusi di Kemang: Kebebasan Sipil Menyempit

Sedang Trending 11 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Sabtu, 28 Sep 2024 19:00 WIB

Setara merespons sejumlah orang membubarkan paksa obrolan aktivis dan tokoh nasional di Kemang Jaksel. Setara kecam tindakan pembubaran obrolan tokoh dan aktivis nasional di Kemang. (Dok. FTA)

Jakarta, CNN Indonesia --

Direktur Eksekutif Setara Institute Halili Hasan menyebut sejumlah orang tak dikenal membubarkan paksa diskusi bertajuk 'Silaturahmi Kebangsaan Diaspora berbareng Tokoh dan Aktivis Nasional'. Pembubaran paksa itu dilakukan dengan mengacak-acak ruangan diskusi.

"Sementara, abdi negara kepolisian hanya menonton dan membiarkan tindakan pemberontak nan dilakukan oleh mereka," katanya dalam keterangan resmi, Sabtu (28/9).

SETARA Institute memberikan empat catatan atas tindakan premanisme di ruang publik itu. Pertama, mereka mengecam keras terjadinya pembubaran obrolan secara paksa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Halili menegaskan tindakan pembubaran obrolan publik merupakan teror terhadap kebebasan berekspresi. Ini sekaligus ancaman atas ruang sipil nan semakin menyempit.

Kedua, SETARA Institute mengecam tindakan pembiaran oleh abdi negara kepolisian atas tindakan premanisme oleh sejumlah orang tersebut.

"Aparat kepolisian semestinya mengambil tindakan nan presisi untuk melindungi kebebasan berpikir dan kebebasan berekspresi dalam obrolan dimaksud. Pembiaran nan dilakukan oleh abdi negara negara merupakan pelanggaran atas kewenangan asasi manusia (violation by omission)," tutur Halili.

Ketiga, Halili menyebut tindakan premanisme nan meneror kebebasan sipil bukan pertama kali terjadi. Ia mencatat pernah ada sejumlah kekerasan serupa nan mengintimidasi dan menakut-nakuti masyarakat sipil serta media dalam berekspresi.

SETARA Institute mendesak pemerintah, khususnya abdi negara kepolisian, mengusut tuntas sederet tindakan premanisme itu. Pemerintah diminta mempertanggungjawabkan kepada publik mengenai penanganan tindakan premanisme tersebut.

Keempat, dia memandang pembubaran obrolan melalui tindakan premanisme menjadi sirine nyaring. Ini menandai kebebasan sipil semakin menyempit di tengah surutnya kerakyatan namalain regressive democracy.

Diskusi itu dihadiri Ketua Forum Tanah Air Tata Kesantra dan Sekretaris Jenderal Ida N Kusdianti. Ada juga sejumlah tokoh, seperti Refly Harun, Marwan Batubara, Said Didu, M. Din Syamsuddin, Rizal Fadhilah, dan Sunarko.

(skt/DAL)

[Gambas:Video CNN]

Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.

Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional