Jakarta, CNN Indonesia --
Ketua Komisi XIII DPR Willy Aditya mengatakan menemukan sejumlah kamera CCTV tidak berfaedah di beberapa titik di Rutan Salemba, Jakarta. Salah satunya, di titik nan jadi letak tujuh narapidana kabur.
"Kita juga mendapat laporan beberapa CCTV itu tidak aktif, apalagi nan di belakang tempat cabutnya (kabur) itu," kata Willy usai melakukan inspeksi dadakan namalain sidak di Rutan Salemba, Kamis (14/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Willy menjelaskan letak para tahanan kabur itu merupakan titik buta. Namun, saat ini pihak rutan sudah melakukan perbaikan.
"Jadi loncat itu terus di sana blank spot. Tadi kita juga sempat masuk ke dalam rupanya sudah diperbaiki itu setelah di BAP oleh polisi dengan BNN juga," ujar politisi NasDem itu.
Ia pun menyebut Komisi XIII DPR bakal mendalami latar belakang ketujuh tahanan Rutan Salemba melarikan diri. Misalnya, kenapa ketujuh tahanan itu berada dalam sel nan sama.
"Tujuh ini, ada tiga napi dan empat tahanan kenapa bisa ada dalam satu sel nan sama. Sejak kapan dan ini nan tiga napi dan empat tahanan ini titipan dari mana, apakah polisi, jaksa, kita sedang cek itu," ujar dia.
Pada kesempatan itu, Willy pun menyoroti kelebihan kapasitas atau over capacity di Rutan Salemba. Menurutnya, jumlah petugas keamanan jauh lebih sedikit dibanding jumlah tahanan.
"Kalau over capacity sudah pasti. Ini 100 persen over capacity-nya. Tapi kita enggak mau masuk ke ranah itu," kata Willy.
"Bahkan rasio petugas keamanannya dengan nan dijaga 1 banding 160. Kapasitasnya ini 1.500, tapi ini nyaris 3000-an (tahanan)," sambungnya.
Ia menyatakan DPR bakal membentuk panitia kerja untuk membahas persoalan di Rutan Salemba. Panja juga bakal membahas masalah rutan secara umum di seluruh Indonesia.
Diberitakan, tujuh tahanan dan narapidana kasus narkoba melarikan diri dari Rutan Salemba Kelas 1 Jakarta Pusat, Selasa (12/11) awal hari.
Kepala Rutan Kelas I Jakarta Pusat Agung Nurbani menjelaskan ketujuh tahanan dan narapidana itu diduga melarikan diri dengan langkah menjebol teralis besi bilik mandi. Setelahnya para narapidana melompat ke area luar bilik mandi dan langsung masuk menuju gorong-gorong alias saluran air.
"Lalu masuk ke gorong-gorong dan kembali menjebol teralis gorong-gorong menuju arah timur Rutan," kata Agung.
Salah satu tahanan nan kabur adalah gembong narkoba Murtala Ilyas. Murtala cs jaringan Malaysia-Medan-Aceh-Jakarta itu ditangkap pada Maret 2024. Dari Murtala cs, polisi menyita peralatan bukti narkoba jenis sabu seberat 110 kilogram.
(mab/tsa)
[Gambas:Video CNN]