Singgung Kasus Vina Cirebon, Keluarga Salimah di Karimun Cari Keadilan

Sedang Trending 4 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Minggu, 19 Mei 2024 06:15 WIB

Keluarga korban pembunuhan di Kabupaten Karimun mencari keadilan. Tiga bulan berlalu, pengungkapan kasus pembunuhan Salimah (30) belum menemui titik terang. Ningsih memperlihatkan foto mendiang adiknya, Salimah nan ditemukan meninggal bumi pada Sabtu (17/2/2024). (CNN Indonesia/Pandi)

Tanjungpinang, CNN Indonesia --

Keluarga korban kasus pembunuhan di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, mencari keadilan. Tiga bulan berlalu, pengungkapan kasus pembunuhan Salimah (30) belum juga menemui titik terang.

Ningsih, kakak almarhumah Salimah, sudah meminta support Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Rogate Batam pada 6 Mei lampau untuk menangani kasus ini agar terang dan pelaku dihukum seadil-adilnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia tidak mau pengungkapan kasus pembunuhan adiknya berkepanjangan seperti perkara pembunuhan Vina di Cirebon, Jawa Barat. Sejak kejadian pada 2016, tiga pelaku pembunuhan Vina belum juga ditangkap.

Dia mengatakan lambatnya penanganan kasus mendiang adiknya lantaran pelaku diduga merupakan oknum TNI AD berinisial MFS, dari Sub Detasemen Polisi Militer (Denpom) 1/62 Tanjung Balai Karimun.

Menurutnya, mendiang adiknya sudah bercintaan selama 3 bulan dengan oknum TNI AD itu. Adiknya ditemukan meninggal bumi di rumahnya di Perumahan Sinar Indah, Kelurahan Teluk Uma, Kecamatan Tebing, Kabupaten Karimun, Sabtu (17/2).

MFS adalah orang terakhir nan saat itu berbareng Salimah di dalam rumah tersebut. Hasil visum dan berasas rekaman CCTV, korban dibekap pelaku dan ditemukan dalam kondisi meninggal.

"Kalau bisa nyawa kudu bayar nyawa, iba anak-anak almarhumah, pelaku kudu dihukum mati," kata Ningsih, Sabtu (18/5).

Dia menjelaskan kasus pembunuhan ini sempat ditangani interogator dari Polres Karimun. Namun, lantaran terduga pelaku pembunuhan merupakan personil TNI AD, Polres Karimun kemudian menyerahkan kasus tersebut ke Denpom 1/6 Batam.

Ningsih mengaku sudah acapkali mendatangi Denpom I/6 Batam, berbareng kuasa hukumnya. Ia hanya mengetahui bahwa kasus ini tetap ditangani pihak Denpom I/6 Batam.

"Menurut Komandan Denpom Batam kasus nan melibatkan anggotanya itu tinggal menunggu lab for audio video dari Polda Sumut nan saat ini sedang memeriksa CCTV dan 4 buah HP milik diduga pelaku Muhammad Fatria Saragih maupun milik almarhumah," kata Ningsih.

Pihak family berambisi pengungkapan kasus pembunuhan Salimah bisa segera dituntaskan, dan motifnya terungkap. Selama ini pihak family hanya bisa berdoa.

(arp/pmg)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional