TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) Dwi Soetjipto melaporkan progres kerja institusinya pada Semester I 2024. Dwi mengatakan capaian lifting minyak per Juni 2024 mencapai 576 ribu barel alias BOPD.
“Realisasi produksi minyak adalah 576 ribu barel per hari,” kata Dwi dalam konvensi pers di Wisma Mulia, Jakarta, pada Jumat, 19 Juli 2024.
Dwi menyebut nomor itu lebih rendah dari sasaran nan ditetapkan dalam APBN tahun ini, ialah 635 BOPD. Senyampang itu, dia mengatakan hujan merupakan penyebab dari tak tercapainya sasaran ini.
Dia mengatakan ada keterlambatan pengeboran lantaran banjir. “Lifting minyak mengalami gangguan lantaran banjir di mana-mana, sehingga drilling practice lebih dari satu bulan tidak bisa dilakukan,” kata dia.
Oleh lantaran itu, Dwi mengatakan SKK Migas memprediksi lifting minyak pada semester II alias hingga akhir 2024 sebesar 595 ribu BOPD. Peluang ini bakal menyundul sasaran 94 persen dari APBN nan telah ditetapkan untuk 2024. Demikian juga lifting minyak nan telah ditetapkan WP&B sebesar 596,4 ribu BOPD alias 99 persen hingga akhir 2024.
Sementara itu, Dwi mengatakan salur alias lifting gas pada semester I ini mencapai 5.301 juta juta standar kaki kubik gas per hari alias MMSCFD. Angka ini lebih rendah alias belum menyundul sasaran nan telah ditetapkan dalam APBN 2024 sebesar 5.785 MMSCFD dan lebih rendah daripada nan ditetapkan di WP&B sebesar 5.443 MMSCFD.
“Kami sudah menghitung outlook-nya, bakal menjadi 5,554 miliar kubik per hari,” kata Dwi.
Selanjutnya baca: Capaian Investasi Hulu Migas Semester I Rp 94 Triliun