TEMPO.CO, Jakarta - Teks laporan hasil observasi adalah teks nan berisi penjelasan umum alias laporan mengenai sesuatu nan didasarkan pada hasil pengamatan (observasi). Teks ini juga dikenal sebagai teks pengelompokkan lantaran memuat pengelompokan jenis-jenis sesuatu berasas kriteria tertentu.
Dalam membikin teks laporan hasil observasi, krusial untuk memahami strukturnya. Untuk itu, simak struktur teks laporan observasi, ciri-ciri, dan contohnya berikut ini.
Struktur Teks Laporan Hasil Observasi
Mengutip E-Modul Bahasa Indonesia Kelas X, struktur teks laporan hasil observasi terbagi dalam tiga bagian, yaitu:
1. Pernyataan Umum/Klasifikasi
Bagian ini berisi tentang info alias pengertian mengenai sesuatu nan dibahas alias hasil pengamatan nan telah dilakukan.
Bagian ini dapat diartikan juga sebagai pembuka karangan secara umum dengan menjelaskan penggolongan alias pengelompokkan tentang objek nan hendak dilaporkan, misalnya seperti benda, tumbuhan, lingkungan, organisme, hewan, kejadian sosial, kejadian alam, dan lain sebagainya.
Di bagian ini, objek diklasifikasikan berasas persamaan dan/atau perbedaannya. Kriteria tersebut kemudian digunakan untuk membedakan kelas, subkelas, dan rincian nan lebih spesifik.
2. Paragraf nan Terdiri Anggota/Aspek nan Dilaporkan
Bagian ini memuat penjelasan mendetail tentang info nan bakal disampaikan berasas hasil observasi. Di sini bakal diuraikan pengelompokkan alias pengelompokan secara berurutan, mulai dari kelas besar hingga nan lebih mini (subkelas).
Contohnya, pengelompokan dapat diikuti oleh rincian dari aspek perilaku, genetik, lingkungan, fungsi, peran, fisik, alias kepribadian.
3. Simpulan
Berisi ringkasan umum mengenai topik nan dilaporkan (opsional).
Ciri-Ciri Teks Laporan Hasil Observasi
Teks laporan hasil observasi juga mempunyai ciri-ciri diantaranya sebagai berikut:
- Bersifat objektif dan universal.
- Objek nan dibahas adalah objek tunggal.
- Ditulis secara komplit dan sempurna.
- Ditulis berasas kebenaran sesuai dengan pengamatan nan dilakukan.
- Informasi teks merupakan hasil penelitian terkini nan sudah terbukti kebenarannya.
- Tidak mengandung prasangka/dugaan/pemihakan nan menyimpang alias tidak tepat.
- Saling berangkaian dengan hubungan berjenjang antara kelas dan sub-kelas nan terdapat di dalamnya.
- Menggunakan frasa nomina (kata benda) nan diikuti penjenis dan pendeskripsi.
- Menggunakan verba (kata kerja) relasional, seperti ialah, merupakan, adalah, yaitu, digolongkan, termasuk, meliputi, terdiri.
Fungsi Teks Laporan Hasil Observasi
Fungsi teks laporan hasil observasi adalah untuk memberikan info nan jelas, akurat, dan terperinci mengenai suatu objek alias kejadian berasas hasil pengamatan langsung. Berikut adalah beberapa kegunaan utamanya:
- Melaporkan tanggung jawab sebuah tugas dan aktivitas pengamatan.
- Menjelaskan dasar penyusunan kebijaksanaan, keputusan, dan pemecahan masalah dalam pengamatan.
- Sarana untuk pendokumentasian.
- Sebagai sumber info terpercaya.
Contoh Identifikasi Struktur Teks Laporan Observasi
Mengutip kitab Pasti Bisa Bahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas X Oleh Tim Ganesha Operation, berikut contoh mengidentifikasi struktur teks laporan observasi.
Harga Sembako Melonjak
Menjelang bulan suci Ramadan, nilai beragam bahan kebutuhan pokok namalain sembako mulai merangkak naik. Demikian pula halnya dengan nilai sembako di semua pasar tradisional di Polewali Mandar, Sulawesi Barat.
Kenaikan nilai tertinggi di sejumlah pasar tradisional di Polewali Mandar, terutama terjadi pada sayur- mayur. Cabai keriting, misalnya, naik nyaris seratus persen dari semula Rp18.000 menjadi Rp32.000.
Demikian pula, nilai bawang merah nan sebelumnya dijual Rp7.000 per kilogram, sekarang melonjak hingga Rp19.000 per kilogram.
Harga gula pasir juga naik menjadi Rp12.000 per kilogram, padahal pekan lampau tetap dijual di kisaran Rp9.000 per kilogram. Komoditas nan juga mengalami kenaikan adalah telur ayam, minyak goreng, dan tepung terigu.
Kenaikan nilai kebutuhan pokok di Polewali Mandar juga dipicu oleh terputusnya suplai dari sejumlah wilayah penyangga, seperti Enrekang, Duri, dan Pinrang. Hal tersebut terutama disebabkan oleh runtuhnya Jembatan Pajalele di Pinrang.
Menurut para pedagang, kenaikan nilai terjadi nyaris setiap hari dalam sepekan terakhir. Selain lantaran menjelang bulan suci Ramadan, kenaikan nilai juga disebabkan oleh terputusnya suplai sembako akibat jembatan tersebut runtuh. Struktur dan norma teks tersebut adalah sebagai berikut.
1. Pernyataan Umum
Pernyataan umum dalam teks laporan observasi itu berupa uraian tentang nilai sembako nan mulai naik.
2. Aspek nan Dilaporkan
Uraian hasil observasi, ialah kenaikan nilai cabe keriting, bawang merah, gula pasir, telur ayam, minyak goreng, dan terigu. Kenaikan nilai disebabkan menjelang Ramadan dan terputusnya pasokan.
Selain itu ada juga kebenaran berupa kenaikan nilai cabe keriting nan semula Rp18.000 menjadi Rp32.000, bawang merah nan semula Rp7.000 menjadi Rp19.000, dan gula pasir semula Rp9.000 menjadi Rp12.000.
3. Simpulan
Kesimpulan teks tersebut adalah naiknya nilai kebutuhan pokok menjelang Ramadan dan terputusnya pasokan.