TEMPO.CO, Jakarta - Berita terpopuler nan banyak mendapat perhatian pembaca adalah tentang banjir di area Sepaku di Ibu Kota Nusantara alias IKN pada Senin, 24 Juni 2024. Banjir tersebut membikin setidaknya 80 rumah kebanjiran. Warga menyebut banjir tersebut diduga dipengaruhi oleh proyek pembangunan di IKN.
Berita lain nan juga banyak dibaca adalah tentang Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumumkan pemerintah saat ini dan presiden terpilih menyepakati anggaran makan bergizi cuma-cuma sebesar Rp 71 triliun pada 2025.
Kemudian buletin mengenai Presiden Joko Widodo alias Jokowi menyoroti perizinan ruwet membikin artis internasional seperti penyanyi Taylor Swift tidak bisa konser di Indonesia. Padahal konser sebesar itu bisa mendorong perputaran arus modal bagi negara.
Lalu buletin tentang Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan, mengatakan serangan siber Ransomware terhadap server Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) berakibat pada 210 lembaga pusat maupun wilayah di Indonesia.
Berikut rangkuman buletin terpopuler Tempo.co:
- Banjir di Kawasan Sepaku IKN, Sekitar 80 Rumah Terdampak
Sebanyak 80 rumah di Kampung Sepaku, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, tergenang banjir hari ini, Senin, 24 Juni 2024. Arman Jais, penduduk setempat, mengatakan banjir terjadi sejak Ahad malam, 23 Juni 2023, sekitar pukul 23.00 WITA. Banjir di area area IKN itu kemudian semakin parah lantaran hujan deras mengguyur area hulu Sungai Sepaku pada Senin pagi.
Biasanya, meski deras di area hulu, menurut Arman, air biasanya tidak langsung naik ke pemukiman warga. Namun kali ini berbeda, setelah ada gedung Intake Sepaku. Arman menduga, pembangunan Intake Sepaku di sebelah pemukiman penduduk RT 03 nan sekarang menutup Sungai Sepaku dan sudah terbangun tembok semen melampaui jalan utama kampung memperparah banjir ini. “Sungai ditutup, jadi airnya naik,” kata Arman kepada Tempo, Senin, 24 Juni 2024.
Selain rumah, Arman menuturkan, banjir sekitar dua meter dari bibir sungai di wilayah ini turut menggenangi area perkampungan dan persawahan warga. Banjir di area sekitar Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, itu juga mulai menggenangi jalan utama.
Situasi ini pun, kata Arman, membikin Sebagian penduduk melakukan pemindahan berdikari ke rumah kerabat. Sementara, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan kepolisian setempat tetap melakukan pemantauan di letak banjir.
Ihwal akibat proyek Intake Sepaku, Arman menyatakan penduduk sudah memberi peringatan soal akibat banjir. “Tapi pihak Intake bantah, bahwa sudah dikaji. Kata mereka juga banjir tidak bakal terjadi di 35 tahun ke depan,” ujarnya.
Berita komplit bisa dibaca di sini.
- 1
- 2
- 3
- 4
- Selanjutnya