CNN Indonesia
Selasa, 07 Mei 2024 04:51 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyentil Pemda Kabupaten Mimika, Papua Tengah nan wilayahnya tak kunjung mengalami kemajuan berfaedah padahal sudah mempunyai total APBD sekitar Rp7 hingga Rp8 triliun untuk warganya nan sekitar 200 ribuan.
"Di Papua, Mimika. APBD nyaris Rp7 alias Rp8 triliun untuk 200 ribu orang. Tapi ya kemajuan enggak banyak terjadi," kata Tito dalam Musrenbangnas 2024 nan digelar Bappenas, Senin (6/5).
Tito menilai kondisi tersebut dapat terjadi lantaran shopping APBD nan dilakukan Pemda Mimika tak efektif dan efisien.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terlebih lagi, dia menyinggung banyak wilayah nan rasio sumber pendapatan finansial daerahnya kebanyakan tetap mengandalkan transfer dari pusat daripada dari pendapatan original wilayah (PAD).
"Kalau wilayah transfernya andalkan pusat, duitnya abis buat shopping pegawai, nan untuk masyarakat enggak sampe juga. Sebagian bocor," kata Tito.
Karena itu, dia menjelaskan konsep menyusun perencanaan jangan semata untuk menghabiskan APBD. Melainkan memikirkan langkah agar postur PAD meningkat melalui sistem perencanaan dalam APBD.
Tito menilai daerah-daerah nan mempunyai PAD tinggi lantaran pihak swasta dalam wilayah tersebut bergeliat dan hidup. Sebab, salah satu pemasukan PAD berasal dari retribusi pajak.
Sebaliknya, dia menilai pemerintah wilayah jangan pernah mimpi untuk memajukan daerahnya jika rasio Pendapatan Asli Daerah (PAD) hanya 20 persen dan lebih banyak transfer dari pusat.
"Tapi wilayah PAD-nya 5 persen, di bawah 20 persen, sudahlah wilayah itu tak bakal pernah mimpi untuk maju. Karena APBD itu kekunci untuk shopping pegawai sudah habis. Pendidikan kesehatan juga bocornya banyak. Kemiskinan tetap saja segitu. Stunting tetap saja segitu," ketus Tito.
"Maka tolong rekan-rekan kuncinya menghidupkan swasta. Kalau mau hidupkan swasta makan buatlah program untuk swasta hidup. Mulai masalah perizinan, lahan rtrw. Rdtr. Itu dikerjakan betul. Dan buat birokrasi mudah agar swasta hidup," tambahnya.
Tito lantas menyarankan wilayah agar mempergunakan APBD untuk mancing pihak swasta bangkit. Baginya, APBD tak bakal pernah sejahterakan rakyat jika jumlahnya mini dan tetap banyak mengandalkan transfer biaya dari pusat.
"Ini nan kudu diubah menyusun perencanaan. Ini untuk mancing swasta bisa hidup dan PAD bisa naik. Kalau PAD bisa naik, kerabat punya banyak uang," kata dia.
(rzr/DAL)
[Gambas:Video CNN]