Undip dan RS Kariadi Minta Maaf, Akui Ada Perundungan PPDS Anestesi

Sedang Trending 2 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Jumat, 13 Sep 2024 16:20 WIB

Dekan FK Undip Yan Wisnu Prajoko mengakui terjadi praktik perundungan dalam proses pendidikan di PPDS anestesi. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (FK Undip) dan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Kariadi meminta maaf mengenai kasus dugaan perundungan di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) anestesi. (CNN Indonesia/ Damar)

Semarang, CNN Indonesia --

Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (FK Undip) dan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Kariadi meminta maaf mengenai kasus dugaan perundungan di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) anestesi.

"Saya sampaikan hari ini, kami menyadari sepenuhnya menyampaikan dan mengakui bahwa di dalam sistem pendidikan Dokter Spesialis di internal kami terjadi praktek alias kasus perundungan dalam beragam corak dan derajat dan hal," kata Dekan FK Undip Yan Wisnu Prajoko saat konvensi pers di kampus FK Undip Tembalang Semarang, Jumat (13/9).

"Dengan demikian kami memohon maaf kepada masyarakat, Kementerian Kesehatan, Kemendikbudristek dan kepada Komisi IX, Komisi X DPR RI, dimana tetap ada kekurangan kami di dalam menjalankan proses pendidikan Dokter Spesialis," ujarnya menambahkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yan menyebut pihaknya selalu membuka diri kepada seluruh pihak untuk mengawasi dan mengoreksi sehingga proses pendidikan menjadi baik dan bermanfaat. Terkait penangguhan PPDS Anestesi Undip, Yan berambisi Kemenkes dapat segera mencabutnya.

"Kami memohon pengarahan seluruh pihak dan komponen masyarakat untuk kami ke depan dapat menjalankan pendidikan Dokter Spesialis nan bermartabat, melindungi akademik kami dan berfaedah untuk bangsa dan negara. Kami juga memohon kepada Pemerintah untuk dapat terus melanjutkan pendidikan PPDS anestesi agar kami dapat memberikan sumbangsih kepada Negara," ujarnya.

Hal senada juga disampaikan pihak RSUP dr. Kariadi nan merasa ikut bertanggung jawab terjadinya perundungan di lingkungan PPDS anestesi.

"Kami tidak lepas dan ikut bertanggung jawab dalam proses pendidikan anestesi. Makanya kami kepada Kemenkes, Kemendikbudristek, dan seluruh masyarakat kiranya menjadi momentum RSUP Kariadi sebagai salah satu wahana ahli dan ke depannya jadi momentum untuk kita lebih mengevaluasi dan menjadikan perihal ini agar kita mencetak tenaga kesehatan nan baik. Kami minta maaf," kata Direkur Layanan Operasi
Dr Mahabara nan Putra.

Sementara itu, personil Komisi IX DPR RI Irma Suryani memuji sikap Undip nan sejak awal sudah terbuka kepada siapa saja nan mau melakukan investigasi praktek perundungan di PPDS Undip.

"Saya mengapresiasi sikap Undip nan sejak awal terbuka dan mempersilakan semua pihak untuk mendalami alias investigasi soal perundungan ini," kata Irma.

Dugaan perundungan di PPDS Anestesi Undip mencuat setelah kematian master muda Aulia Risma Lestari di bilik kosnya Jalan Lempongsari, Semarang pada 12 Agustus 2024.

Aulia diduga mengakhiri hidupnya lantaran mendapat perundungan selama pendidikan di RSUP dr. Kariadi. Polisi sekarang tengah menyelidiki kasus dugaan perundungan tersebut.

(dmr/fra)

[Gambas:Video CNN]

Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.

Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional