Update Gempa Morotai Malut, Warga Mengungsi ke Hutan

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Ambon, CNN Indonesia --

Kepala BPBD Pulau Morotai Muslim menyampaikan sebanyak 2 kecamatan dengan total 12 desa di Kabupaten Pulau Morotai terdampak gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,6 nan mengguncang wilayah Daruba, Maluku Utara, Kamis, (19/9) sore.

"Berdasarkan info terbaru pukul 09:57 Jumat (20/9), sebanyak 40 rumah terdampak gempa. Dengan rincian, 34 di Kecamatan Morotai Timur dan 6 rumah di Kecamatan Morotai Jaya," kata Muslim lewat keterangan resmi.

Sementara di Kecamatan Morotai Timur ada total 11 desa nan terdampak dengan rincian, 4 rumah di Desa Rahmat, 3 rumah di Desa Sambaki Baru, 3 rumah di Desa Hino, 3 rumah di Desa Gamlamo, 3 rumah di Desa Sambaki Tua, 2 rumah di Desa Mira, 3 rumah di Desa Sangowo Barat, 3 rumah di Desa Seseli Jaya, 4 rumah di Desa Sangowo, 4 rumah di Desa Buho-buho, dan 2 rumah di Desa Lifao.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan kerusakan rumah nan terdampak gempa di Kecamatan Morotai Jaya sebanyak 6 rumah di Desa Libano. Dari total 12 desa di dua kecamatan terdapat sekitar 2 desa masing-masing Desa Rahmat dan Desa Libano nan tergolong parah.

Saat ini, kata dia, petugas BPBD tetap berada di lapangan dan terus melakukan pendataan terhadap kerusakan rumah. Untuk korban jiwa sejauh ini belum ada dan terhadap kerugian material pihaknya tetap dalam pendataan.

"Korban jiwa tidak ada, kerugian material tetap dalam pendataan," ujarnya.

Gempa susulan 8 kali, penduduk mengungsi ke hutan

Warga Desa Sangowo Barat, Morotai Timur, Pulau Morotai, Maluku Utara memutuskan mengungsi ke pegunungan lantaran wilayah mereka tinggal terus diguncang gempa susulan sebanyak delapan kali.

Sekretaris Desa Sangowo Barat Mahfud Rasai mengatakan warganya memilih mengungsi lantaran cemas terjadi air pasang lantaran kampung mereka terus diguncang gempa susulan.

Ia bilang penduduk nan mengungsi ke rimba kebanyakan wanita dan anak-anak. Mereka sempat membangun tenda-tenda darurat untuk tempat tinggal sementara di rimba sembari menunggu info mengenai gempa susulan berhujung dari otoritas nan berwenang.

Sementara sebagian penduduk laki-laki tetap memperkuat dan mendirikan tenda di laman rumah untuk menghindari terjadinya kerusakan gedung rumah.

Ia menambahkan penduduk nan mengungsi ke tempat nan lebih tinggi lantaran cemas dengan air pasang dan surut nan menimbulkan gelombang tsunami.

"Jadi penduduk disini sekitar 50 persen mengungsi dari kampung," ujarnya Mahfud melalui keterangan tertulis, Jumat (20/9).

Gempa susulan

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas III Ternate menyebut gempa susulan nan terjadi sebanyak 8 kali dengan skala magnitudo paling besar 4,6 tersebut.

"Hingga Jumat malam tercatat terjadi gempa susulan delapan kali dengan magnitudo paling besar 4,6,"kata Staf Operasional BMKG Kelas III Ternate, Bayu Merdeka, Jumat (20/9).

Sebelumnya, gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,6 mengguncang wilayah Maluku Utara (Malut). Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan letak gempa berada di timur laut Daruba, Maluku Utara.

"Lokasi di Timur Laut Daruba, Maluku Utara. Kedalaman 10 kilometer," tulis BMKG.

(sai/DAL)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional