Jumlah korban meninggal bumi akibat musibah tanah longsor di Desa Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah bertambah menjadi 21 orang. (ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra)
Jakarta, CNN Indonesia --
Jumlah korban meninggal bumi akibat bencana tanah longsor di Desa Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah bertambah menjadi 21 orang.
"Menurut hasil kaji sigap per Rabu (22/1), jumlah korban meninggal bumi akibat tanah longsor di Kabupaten Pekalongan menjadi 21 orang," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangannya, Kamis (23/1).
Muhari menyampaikan saat ini tim SAR campuran tetap terus melakukan upaya pencarian terhadap lima orang nan dilaporkan hilang.
"Selain penemuan korban jiwa dalam kondisi meninggal dunia, pengurangan jumlah korban lenyap tersebut juga dikarenakan nama tersebut telah ditemukan dalam kondisi hidup dan bukan menjadi bagian dari korban nan terdampak runtuhan material," tutur dia.
Bencana longsor tersebut juga menyebabkan 15 orang mengalami luka dan 159 lainnya kudu mengungsi.
Muhari menyebut musibah banjir dan longsor di Pekalongan juga mengakibatkan 27 rumah rusak berat, lima jembatan rusak, tiga akses jalan tergenang, tanggul jebol dan tiga kendaraan rusak berat.
Menurutnya, sebagai upaya penanganan darurat bencana, Pemerintah Kabupaten Pekalongan telah menetapkan status tanggap darurat selama dua pekan.
"Melalui penetapan status tersebut, beberapa unsur dari pemerintah pusat, provinsi dan pemerintah kabupaten dan lainnya memberikan support sumber daya dan perihal lain nan dibutuhkan," ucap dia.
"BNPB sendiri telah memberikan support penanganan darurat musibah senilai Rp 289.500.000 dengan rincian Dana Siap Pakai (DSP) operasional 200 juta rupiah, sembako 200 paket dan makanan siap saji 100 paket," imbuhnya.
(dis/fra)