Walkot Dorong Sedekah Laut Larung Sesaji Jadi Agenda Pemkot Semarang

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu berbareng Forkopimda serta dalam prosesi tradisi Sedekah Laut Larung Sesaji di Tambaklorok, Kelurahan Tanjung Mas, Kecamatan Semarang Utara pada Minggu (2/6).

Mbak Ita, sapaan Hevearita, mengaku bangga dapat menghadiri gelaran tradisi nan diikuti lebih dari 500 kapal itu, bersama-sama melarung sesaji berupa kepala kerbau dan jenis makanan tradisional ke tengah laut.

Kegiatan tersebut dinilai Mbak Ita bukan hanya sebagai corak rasa syukur atas hasil laut nan selama ini diterima para nelayan, tetapi juga sebagai ungkapan permohonan agar diberikan kelancaran saat melaut kepada nan Maha Kuasa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya merasa sangat bangga dan mengapresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh masyarakat nelayan Tambaklorok nan tetap menjaga kelestarian tradisi Sedekah Laut Larung Sesaji. Tradisi ini merupakan bentuk kearifan lokal nan kudu kita pelihara bersama," ujar Mbak Ita.

Secara khusus, Mbak Ita mengapresiasi para nelayan Tambakloro sebagai garda terdepan dalam menjaga dan memanfaatkan sumber daya laut. Menurutnya, Sedekah Laut Larung Sesaji adalah langkah menjaga budaya dan menghormati leluhur, sekaligus menjadi momen meningkatkan rasa syukur, tanggung jawab, serta kepedulian terhadap kelestarian laut.

"Melalui tradisi Sedekah Laut Larung Sesaji ini, kita diingatkan untuk selalu menjaga kelestarian ekosistem laut," tutur Mbak Ita.

Di sisi lain, Mbak Ita menyatakan bahwa Sedekah Laut Larung Sesaji bisa menjadi salah satu agenda aktivitas Pemerintah Kota Semarang nan mengundang wisatawan.

"Ini bisa jadi event tahunan, dan destinasi pariwisata baru, infak laut sesaji larung," katanya.

Lebih lanjut, Mbak Ita menyinggung kapal-kapal nelayan nan tetap menggunakan bahan bakar solar dan menghasilkan asap pekat warna hitam. Dirinya mengingatkan, Badan Riset Inovasi Nasional telah mempunyai bahan bakar setara solar berjulukan Petasol, ialah bahan bakar nan berasal dari olahan sampah plastik menggunakan teknologi Faspol 5.0 mesin fast pyrolosis.

"Nantinya, kami implementasikan BBM solar hasil riset dari BRIN, sehingga kelak masyarakat juga bakal terbantu. Petasol ramah lingkungan dari sampah plastik nan diolah menjadi BBM untuk kapal nelayan," kata Mbak Ita.

Ketua Panitia Sedekah Laut Larung Sesaji, Suwartono menjelaskan, aktivitas nan sempat terhenti selama empat tahun akibat pandemi itu merupakan inisiasi nelayan dan masyarakat sendiri. Suwartono berharap, Sedekah Laut Larung Sesaji bisa masuk agenda tahunan Pemkot Semarang, sehingga dapat dianggarkan dalam APBD.

"Alhamdulillah bisa melangkah lagi, meskipun hasil swadaya masyarakat dan nelayan. Tahun sebelumnya hanya sekedar selametan saja. Ini merupakan corak nguri-uri budaya," kata Suwartono.

(rea/rir)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional