Warga Batam Dikirim ke Vietnam Jadi Admin Judol, Ketua RT Ditangkap

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Tanjungpinang, CNN Indonesia --

Ketua RT inisial S di Tanjungpinang, Kepulauan Riau, ditangkap petugas Balai Pelayanan Penempatan dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Kepri, lantaran diduga membantu proses pengiriman penduduk Batam inisial AW dan penduduk Lingga Insial MA ke Vietnam untuk menjadi admin judi online.

Sebelum tiba di Vietnam, penduduk tersebut kudu berangkat ke Singapura menggunakan Kapal Fery melalui pelabuhan Internasional Sri Bintan Pura Tanjungpinang.

Ketua RT itu diduga terlibat tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Perannya diduga mengenai pengurusan dokumen paspor ke instansi imigrasi dengan tarif per orang sebesar Rp8 juta dan penyiapan arsip dalam satu hari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"S, Ketua RT di Tanjungpinang, salah satu pelakunya kita amankan, dalam pengiriman penduduk Batam dan Lingga ke Vietnam sebagai admin gambling online," kata Kepala BP3MI Kepri, Kombes Imam Riyadi, dihubungi Senin (24/6) malam.

Imam mengatakan peristiwa itu terjadi pada 5 Juni 2024 lalu.

Saat itu, petugas Helpdesk BP3MI di pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang, mendapat informasi ada penduduk Batam dan Lingga bakal berangkat ke Vietnam via Singapura hanya membawa paspor tanpa visa kerja, perjanjian kerja maupun arsip kerja lain.

Kedua penduduk itu sukses dicegah menyeberang. Dari hasil pemeriksaan, keduanya mengaku mau ke Vietnam sebagai admin gambling online. Keduanya lampau diserahkan ke Penyidik PPA Polresta Tanjungpinang untuk penyelidikan dan investigasi lebih lanjut.

"Sudah kita serahkan ke pihak Polresta Tanjungpinang, untuk proses norma lebih lanjut," tutur Imam.

Imam mengatakan selain Ketua RT ada dua pelaku lain terlibat dalam pengiriman penduduk Batam dan Lingga ke Vietnam sebagai admin gambling online.

Kedua pelaku itu inisial RK dan GB. RK bekerja sebagai perekrut korban melalui media sosial Telegram. Setelah itu korban diantar ke hotel dan menyiapkan tiket keberangkatan ke Singapura. RK juga mengantar korban ke pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang.

Sementara pelaku inisial GB sebagai penjemput korban dari Batam dan menyiapkan hotel di Tanjungpinang. Ditanya, soal keterlibatan oknum baik pihak Imigrasi maupun lainnya, Imam meminta hal itu ditanyakan ke interogator Polres Tanjungpinang.

"Untuk oknum silahkan aja ke penyidik, harapannya semua bisa diungkap secara transparan agar tidak ada lagi korban penduduk kita," ujarnya.

Berdasarkan info nan diterima CNNIndonesia.com, BP3MI Kepri tercatat sudah menangani pencegahan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) ke Vietnam, Kamboja dan Thailand untuk bekerja sebagai admin gambling online sebanyak 65 orang dari Januari hingga 24 Juni 2024.

(arp/wis)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional