Wasit Korban Pengeroyokan Laga Tarkam di Semarang Mengadu ke Polisi

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Wasit korban pengeroyokan dalam laga sepak bola antarkampung alias tarkam Bener Bersatu Cup 2024 nan memperebutkan Piala Bupati Kabupaten Semarang mengadukan kasus nan dialaminya ke polisi.

Laga sepak bola yang diwarnai pengeroyokan itu dipimpin dua wasit yakni Hadi Suroso dan Ridwan Prayitno.

Kasi Humas Polres Semarang, AKP Pri Handayani, menyebut pengaduan itu dilakukan kuasa norma korban di Polsek Tengaran.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat ini pengaduan sudah diterima pihak Polsek Tengaran, dan atas petunjuk Bapak Kapolres Semarang kejuaraan tersebut telah diambil alih pihak Satreskrim Polres Semarang," ujarnya, Selasa (4/6) dikutip dari detikJateng.

Sebelumnya kericuhan terjadi dalam laga tarkam pada partai final Piala Bupati Semarang antara kesebelasan Putra Bakti FC Patemon dan Ar Raffi Ampel Boyolali di Lapangan Pule Bener, Tengaran, Minggu (2/6).

Handayani menjelaskan sempat ada dua kali kericuhan dalam laga tersebut.

"Kejadian dipicu ketidakpuasan pemain Putra Bakti terhadap kepemimpinan wasit Hadi Suroso, dan personel nan berjaga sukses mengamankan wasit keluar dari lapangan. Selanjutnya pertandingan sempat terhenti dan dilanjutkan dengan mengganti wasit kedua Ridwan Prayitno," jelasnya.

Kericuhan terjadi lagi di ujung pertandingan saat skor sementara 1-0 untuk Putra Bakti.

Keributan saat itu diduga dipicu para pemain Putra Bakti nan tidak puas atas keputusan wasit memberikan tendangan penalti untuk tim Ar Raffi.

"Di menit terakhir pertandingan terjadi lagi kericuhan dikarenakan pemain Putra Bakti FC tidak puas bakal keputusan wasit Ridwan memberikan bingkisan penalti kepada tim Ar Raffi, di mana saat itu Putra Bakti FC sudah unggul 1-0," ujar Handayani.

Akhirnya, pertandingan nan disaksikan langsung Bupati Semarang, Ngesti Nugraha itu pun diputuskan ditunda namalain tak diselesaikan hari itu juga. Pihak kepolisian disebut konsentrasi melakukan mengevakuasi wasit nan menjadi sasaran pemukulan.

"Atas petunjuk Bapak Bupati Semarang nan datang menyaksikan pertandingan, untuk pertandingan dihentikan sampai waktu nan belum ditentukan," katanya.

Wasit korban sempat dilarikan ke rumah sakit

Sebelumnya, Kapolsek Tengaran AKP Supeno mengatakan wasit korban pengeroyokan itu sempat dilarikan ke rumah sakit pada hari kejadian.

"Dibawa ke RST Salatiga," kata Supeno, Senin (3/6).

Dia menyebut kerusuhan terjadi dua kali.

Pertama, seorang wasit pemimpin pertandingan sempat bersitegang dengan para pemain hingga akhirnya diganti. Kemudian di ujung pertandingan kerusuhan kembali terjadi dan wasit pengganti menjadi korban pengeroyokan.

"Jadi pertama gegeran [keributan] dulu Pak Hadi nan tentara nan kena, (kemudian) wasit pengganti rupanya dianggap berat sebelah," ujarnya.

Baca buletin lengkapnya di sini.

(tim/kid)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional